Asisten Administrasi Sekda Jateng, MEJIC 2025 Ajang Promosi Budaya Jawa Tengah

SEMARANG,KORANPELITA – Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Dhoni Widianto berharap, para mahasiswa dari berbagai negara yang mengikuti program “Magnificent Javanese Interdisciplinary Course (MEJIC)”, dapat mempromosikan budaya Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan para peserta MEJIC 2025 di Resto Aroem Semarang, Selasa, 28 Oktober 2025 malam. Hadir mewakili Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Doni menyampaikan terima kasih kepada para mahasiswa, atas perhatian mereka terhadap budaya dan pelestarian lingkungan Jawa Tengah.

Doni mengatakan, kehadiran para mahasiswa dari berbagai negara yang mengikuti program tersebut, diharapkan memberikan dampak positif bagi Jawa Tengah, utamanya dalam kontribusi keilmuan.

“Keberhasilan dalam membangun Jawa Tengah tidak akan bisa terlaksana tanpa dukungan semua pihak, termasuk masyarakat dan kalangan akademisi,” ujarnya.

Dalam MEJIC 2025 ini, tema yang diusung adalah memperkenalkan budaya Jawa dan kelestarian lingkungan.

Promosi Jateng ke Manca Negara

Dia berharap, melalui kegiatan ini juga sebagai sarana untuk mempromosikan Jawa Tengah ke manca negara. Sebab, saat mereka sudah kembali ke negaranya masing-masing, mereka akan bercerita mengenai berbagai hal tentang Jawa Tengah, mulai dari kuliner, wisata alam, hingga masyarakat Jawa Tengah.

Wakil Rektor bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Wijayanto, menjelaskan, MEJIC 2025 melibatkan 14 kampus dari 18 negara, antara lain Palestina, Afghanistan, India, Thailand, Mesir, serta sejumlah negara lainnya. Mahasiswa dari negara-negara tersebut datang ke Undip, dalam rangka mengembangkan makna strategis, terkait budaya Jawa dan pelestarian lingkungan.

“Melalui MEJIC, Undip memperkenalkan budaya Jawa sekaligus ajakan untuk menjaga kelestarian lingkungan,” jelasnya.

Disampaikan Wijayanto, dukungan Undip terhadap program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah terjalin melalui berbagai kolaborasi. Antara lain program desalinasi dan giant sea wall. Diharapkan, kedatangan para mahasiswa manca negara melalui MEJIC tersebut juga akan mempererat sinergitas antara Undip dengan Pemprov Jateng.

“Setiap tahun peserta MEJIC terus bertambah. Saat ini ada ratusan, ke depan ada ribuan atau puluhan ribu, tentu saja akan mendukung promosi tentang budaya Jawa Tengah di negeri asal para mahasiswa ini,” katanya.

Merasa Senang dapat Belajar Budaya Jawa 

Sementara itu, sejumlah peserta MEJIC 2025 mengungkapkan kesan mereka selama berada di Jawa Tengah.

Salah seorang mahasiswa asal Palestina, Nour mengaku, sangat senang dapat belajar tentang budaya Jawa, sekaligus memberikan kontribusi bagi pelestarian lingkungan. Terlebih, perhatian masyarakat Indonesia kepada Palestina membuatnya sangat bersyukur dan bahagia.

“Setiap bertemu dengan orang Indonesia dan saya bilang dari Palestina, mereka senang sekali bantu saya. Sangat happy dan bersyukur kepada orang Indonesia yang banyak membantu Palestina,” katanya dalam Bahasa Indonesia.

Setali tiga uang, mahasiswa asal Afganistan, Rahmatullah mengaku, sangat nyaman berada di Jawa Tengah. Ia juga terkesan dengan kebaikan-kebaikan orang Jawa Tengah.

Bahkan, saat memerlukan informasi di jalan terkait bus umum, taksi, atau lokasi, warga akan senang membantu.

“Kebaikan warga Jawa Tengah ini benar-benar membuat saya merasa aman dan tenang, seakan saya sedang berada di rumah kedua,” ucapnya. (*)

About suparman

Check Also

Mageri Segoro 2025, Gubernur Jateng Pimpin Penanaman Jutaan Bibit Mangrove Secara Serentak.

– Dicatatkan Masuk Museum Rekor Muri KENDAL,KORANPELITA.Com  – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memimpin penanaman …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca