Jakarta, Koranpelita.com
Kepala Suku Dani distrik Gome Dinamus Waker meminta Organisasi Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) untuk tidak menjadikan kaum perempuan dan pegawai di pedalaman sebagai target untuk dijadikan korban.
Gome yang juga kepala kampung Misimaga kabupaten Puncak, provinsi Papua Pegunungan begitu iba atas nasib yang menimpa Melani Mawea, seorang tenaga pengajar di Yahukimo. Karena itu Gome mengingatkan para pelaku pembuat keonaran di tanah Papua, terutama pelaku pembunuhan Melani Wamea (10/10/2025) untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya.
Bagi Gome kesedihan atas kepergian Wamea tidak hanya meninggalkan duka bagi murid-muridnya di sekolah tapi juga kedukaan dan kesedihan bagi Yahukimo.
Gome juga mengatakan pemerintah selama ini tidak pernah melakukan kekerasan atau pembunuhan terhadap TPM OPM ,maka tidak seharusnya terjadi pembunuhan terhadap para guru dan pegawai lainnya, sebab aksi itu jelas melanggar hak asasi manusia (HAM).
“Kasihan ibu guru, mengajar kita biar bisa jadi orang. Kita bisa karena sekolah. Perempuan harusnya dilindungi. OPM jangan bunuh lagi guru dan lainnya. Kasihan Yahukimo”, ujar Gome. (Vin)