BUKA PEKAN LITERASI BUNG HATTA 2025, KEPALA PERPUSNAS AJAK TELADANI SEMANGAT LITERASI BUNG HATTA

Bukittinggi, Koranpelita.com

Semangat membaca dan menulis yang diwariskan Bung Hatta harus terus dinyalakan di hati setiap anak bangsa.

Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), E. Aminudin Aziz, menyatakan Bung Hatta menunjukkan tingkat literasi yang tinggi semasa hidupnya.

“Bung Hatta adalah pemikir yang cerdas, penulis yang kreatif dan produktif. Hal ini menunjukkan tingkat literasi tertinggi. Beliau bukan hanya membaca dan berpikir, tapi juga mengkreasi sesuatu,” ungkapnya pada peringatan Hari Kelahiran Bung Hatta dan pembukaan Pekan Literasi Bung Hatta 2025 yang diselenggarakan secara hibrida, pada Selasa (12/8/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Perpusnas menyoroti rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, dengan rata-rata membaca hanya 129 jam per tahun atau setara 5,91 buku.

Untuk menjawab tantangan tersebut, lanjutnya, Perpusnas bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kementerian Diktisaintek) menjalankan program bantuan Bahan Bacaan Bermutu dengan kegiatan KKN Tematik Literasi dan Relawan Literasi Masyarakat (Relima). Program ini fokus pada penguatan literasi di 1.000 desa di 13 provinsi dengan tingkat literasi rendah yang melibatkan 22 perguruan tinggi negeri.

Ia menceritakan pengalamannya saat meninjau langsung program tersebut di Kalimantan Tengah. Ia menjelaskan, ingin melihat para mahasiswa bekerja untuk membangun literasi dari desa.

“Saya ingin mencari fakta yang sebenarnya. Apakah masyarakat desa merasa beruntung dengan kehadiran mahasiswa dan kehadiran buku itu? Saya berdialog langsung dengan kepala desa dan lurah,” jelasnya.

Ia mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh dinas perpustakaan di provinsi, kabupaten dan kota, yang bersedia menjadi wadah dan sasaran KKN Tematik Literasi dan Relima.

Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, menegaskan perlunya penguatan visi kebangsaan di kalangan generasi muda. “Kalau generasi muda tidak peduli sejarah, jangan harap mereka menjaga warisan budaya,” ujarnya.

Gubernur menilai pemutusan hubungan dengan masa lalu berpotensi melemahkan nasionalisme. Ia mendorong penguatan keberagaman sebagai fondasi karakter kebangsaan.

Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Azis, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menghidupkan budaya literasi, khususnya di tanah kelahiran Bung Hatta. “Kita adalah anak-anak generasi tanah kelahiran Bung Hatta. Maka sudah sepatutnya kita menjadi garda terdepan dalam menyemai literasi,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Hatta, Halida Nuriah Hatta, mengatakan perlunya menghidupkan kembali semangat literasi dan karakter bangsa yang diwariskan Bung Hatta. Pada masa kini, hal tersebut dapat menjadi jawaban atas tantangan krisis integritas hingga lemahnya jati diri nasional.

“Membaca membuka jendela dunia, memperluas jiwa dan hati, serta membentuk idealisme demi memperbaiki kualitas hidup bangsa,” tegasnya dalam Seminar Kebangsaan bertema “Menyalakan Obor Literasi, Warisan Bung Hatta untuk Indonesia Masa Kini”.

Halida mengajak generasi muda untuk meneladani Bung Hatta yang berpikir strategis, kritis, dan gemar membaca. Dengan literasi sebagai obor penerang, ia optimistis Indonesia dapat menjadi bangsa yang merdeka, adil, dan makmur.

Hal senada disampaikan, Lektor Kepala Unit Ilmu Sejarah Universitas Andalas, Wannofri Samry. Ia mengingatkan ancaman hilangnya akar pemikiran bangsa disebabkan generasi muda yang semakin jauh dari buku dan terjebak pada gawai.

“Tantangan kita sekarang adalah generasi jauh dari buku namun akrab dengan gawai, sehingga makin jauh dari gagasan dan sejarah bangsanya,” imbuhnya.

Ia mengajak kaum muda menghidupkan kembali budaya baca sebagai jalan untuk meraih peradaban yang lebih baik.

Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Leksi Hedrifa, mengapresiasi pihak-pihak yang turut ambil bagian dalam menyukseskan kegiatan Pekan Literasi Bung Hatta. Ia menambahkan bahwa setiap tahun, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menyelenggarakan kegiatan literasi, edukasi, dan kebudayaan, yang relevan dengan nilai-nilai Bung Hatta.

“Kegiatan Pekan Literasi Bung Hatta dapat terlaksana berkat kerjasama UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta dan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, Pemerintah Kota Bukittinggi, dan seluruh komunitas rumah baca, juga lembaga vertikal serta seluruh organisasi yang ada di Sumatra Barat,” pungkasnya. (Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Sebagai Upaya Membangun Ingatan Kolektif Bangsa, Perpusnas Gelar Rangkaian Peringatan 200 Tahun Perang Jawa 

Jakarta, Koranpelita.com Memperingati dua abad meletusnya Perang Jawa (1825-1830), Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) akan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca