Wakil Rektor Undip, Apresiasi Spirit Kolaborasi Luthf-Yasin di 100 Hari Kerja Pimpin Jateng

SEMARANG,KORANPELITA.Com- Capaian kinerja 100 hari Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, mendapat apresias Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Para akademisi menilai, kepemimpinan Luthfi-Yasin tersebut, telah mampu mengajak semua pihak mengurus bersama permasalahan daerah.

“Seratus hari kita bisa melihat sejauh mana kinerja dari pemerintah. Saya pikir itu menjadi blue print dari lima tahun ke depan. Satu hal yang tampak menonjol dari Pemprov Jateng dalam penilaian kita, adalah spirit kolaborasi dari pemprov ini luar biasa,” kata Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Undip, Wijayanto, saat Diskusi Publik Evaluasi 100 Hari Kinerja Gubernur Jawa Tengah, di Ruang Sidang Senat Fisip Undip, Senin (2/6/2025).

Menurutnya, baru di era gubernur ini, pemprov melibatkan 44 perguruan tinggi di Jateng, salah satunya Undip. Oleh karena itu, Undip sangat bangga menjadi salah satu pihak yang diajak kerja sama oleh pemprov, dengan hubungan sangat dekat.

“Pak Gubernur menyampaikan, Undip menjadi yang terdepan dalam proyek desalinasi, yang sangat penting dan relevan untuk mengatasi problem kelangkaan air bersih di daerah pesisir di Jateng. Seperti yang kena rob, ada air asin di sana yang tidak bisa diminum,” terang Wijayanto.

Ditambahkan, proyek desalinasi air itu, merupakan salah satu  dari 27 kerja sama Undip dengan pemprov.  Pihaknya berharap spirit yang sama ini bisa terus dipertahankan karena Jateng terlalu besar untuk diurus sendiri.

“Menurut saya, itu menjadi credit point yang perlu mendapat benang merah bagi Pemprov Jateng,” ungkapnya.

Meski begitu, ada banyak hal yang harus terus ditingkatkan, seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi, menurunkan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Selain juga faktor banjir yang perlu disoroti.

“Kita juga memberikan satu highlight tentang pentingnya mengomunikasikan kebijakan pemerintah, keberhasilan pemerintah kepada publik, karena selain kinerja yang baik, dan kebijakan yang tepat, juga partisipasi publik yang luas. Di sinilah pentingnya komunikasi. Komunikasi tidak sama dengan pencitraan,” jelasnya.

Wijayanto membeberkan, gubernur telah memulai dengan slogan yang baik, yaitu Ngopeni, Ngelakoni. Itu merupakan cara komunikasi yang njawani, dan bisa merasuk ke benak warga Jateng. Ia berpikir, komunikasi yang sesuai nilai budaya dan konteks zaman itu, diperlukan dari sisi pesan atau filosofi.

“Dari sisi media, media sosial. Generasi muda sekarang menghabiskan waktunya sejak bangun sampai tidur lagi, itu di internet. Dari sisi media, medium itu perlu dipakai. Dari bentuk konten audio visual, lebih baik dari pada konten hanya teks atau sekadar gambar atau caption. Itu perlu diperhatikan,” jelasnya.

Apakah harus sama dengan gaya kepemimpinan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi? Wijayanto menilai, Gubernur Jateng dan Wagub telah memiliki gaya kepemimpinan yang njawani dan lebih cocok untuk Jateng.

“Saya pikir Pak Luthfi dan Gus Yasin punya gaya komunikasi modal yang sangat baik, untuk meningkatkan komunikasi yang lebih cocok dengan gaya Jateng,” ujarnya.

Kendati demikian, Wijayanto berpesan agar gubernur dan wakil gubernur menyampaikan program dan keberhasilannya, melalui kanal yang tepat yang biasa dikonsumsi generasi sekarang, seperti media sosial Tiktok, Instagram, X, dan lainnya.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Teguh Yuwono memberi catatan, untuk bisa bersaing dengan provinsi lain di Pulau Jawa, Pemprov Jateng harus menguatkan kolaborasi Pentahelix untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat.

Kolaborasi itu terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat. Terlebih di era digital sekarang ini, Gubernur Ahmad Luthfi harus lebih mengoptimalkan peran media dalam mendukung program dan kebijakan yang dijalankan.

“Saya kira beliau sudah sadar media, cuma mungkin belum suka tampil gitu,” ungkap pengamat politik dan pemerintahan tersebut.

Dia menilai, gubernur memimpin 35 kabupaten dan kota, yang sifatnya supervisi, dan bukan langsung memimpin di tingkat paling bawah.

“Pak Luthfi punya modal untuk memperkuat fungsi, supervisi, fungsi koordinasi di level pemerintah kabupaten/ kota,” ungkap Teguh.

Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Jateng, Zulkifli mengatakan, gubernur dan wakil gubernur terus bekerja keras untuk menyejahterakan masyarakat. Ada banyak capaian yang telah diraih di 100 hari kerja.

Salah satu capaian positif ialah pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah yang mampu bertahan di saat provinsi lain di Pulau Jawa mengalami penurunan. Ekonomi Jateng pada triwulan IV 2024 hingga triwulan II 2025 berada di angka 4,96 persen.(sup)

About suparman

Check Also

Asisten Administrasi Sekda Jateng, MEJIC 2025 Ajang Promosi Budaya Jawa Tengah

SEMARANG,KORANPELITA – Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Dhoni Widianto berharap, para mahasiswa dari …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca