Jakarta, Koranpelita.com
Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) memproyeksikan pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) nasional mencapai 5 persen pada 2024, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional kuartal III yang tercatat sebesar 4,95 persem. Hal ini menegaskan peran strategis sektor makanan dan minuman sebagai pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
Sejalan dengan tren positif ini, SIAL Interfood 2024 resmi dibuka hari ini di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta. Sebagai pameran ke-25 yang dikenal sebagai “The Global Food Marketplace” atau Salon International de l’Alimentation (SIAL), Pameran ini telah berkembang menjadi salah satu pameran terbesar di Asia Tenggara, menarik perhatian luas dari berbagai kalangan dalam industri makanan dan minuman. Pameran yang berlangsung dari 13 hingga 16 November 2024 ini menampilkan lebih dari 1.200 peserta dari 25 negara dengan 150 pelaku UMKM dan diharapkan mampu menarik hingga 90.000 pengunjung selama empat hari penyelenggaraannya.
Pameran ini digelar bersamaan dengan Seafood Show Asia Expo 2024 dan All Indonesia CoolTech Expo 2024.
Dalam sambutannya di pembukaan SIAL Interfood 2024, Chief Executive Officer (CEO) Krista Exhibitions, Daud D. Salim, mengungkapkan “Kami merasa bangga dapat kembali menghadirkan SIAL Interfood di Indonesia untuk yang ke-25 kalinya. Pameran ini bukan sekadar ajang untuk memamerkan inovasi dan tren terkini di industri makanan dan minuman, tetapi juga sebuah platform strategis yang memainkan peran penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Pameran ini memberikan peluang bagi para pelaku industri dari berbagai skala, mulai dari perusahaan lokal hingga multinasional, untuk memperkuat daya saing produk Indonesia di kancah global.
Selain mempertemukan produsen, distributor, dan konsumen, SIAL Interfood juga mendorong terbentuknya jaringan bisnis yang solid dan kolaborasi yang lebih erat antar pelaku usaha. Kami percaya, sinergi antara berbagai pihak di industri ini akan berkontribusi besar dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan kebutuhan pasar yang terus berkembang,” jelas Daud D. Salim.
Dengan demikian, SIAL Interfood 2024 diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia, mengukuhkan posisinya sebagai pameran yang tidak hanya bergengsi tetapi juga relevan dalam merespons perkembangan dan kebutuhan global.
Beragam program istimewa dihadirkan di SIAL Interfood 2024, termasuk kompetisi Roasting dari SIROC yang menggugah semangat para penggemar kopi serta Workshop Gelato eksklusif yang dipandu oleh Espresso Italia. Salah satu daya tarik utama adalah Business Matching yang merupakan program unggulan yang dirancang untuk memfasilitasi pertemuan antara produsen, distributor, dan pembeli internasional.
Program ini memberikan kesempatan bagi para pelaku industri untuk terlibat dalam diskusi mendalam, menjalin koneksi strategis, dan menegosiasikan kerja sama bisnis baru. Dengan menghadirkan peserta dari local maupun internasional, acara ini menjadi platform efektif untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkenalkan produk lokal ke kancah global.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menekankan perlunya edukasi keragaman pangan lokal dan pilihan makanan yang lebih sehat.
Dalam sambutanya, Roro mengatakan para pemangku kepentingan diharapkan dapat saling belajar dan mencari cara untuk mendukung inisiatif pangan lokal dan ramah lingkungan.
Tidak hanya itu, Roro menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk mendukung perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sekaligus mendorong ekspor produk, termasuk produk makanan dan minuman.
UMKM dapat menjadi katalis penting bagi penciptaan lapangan kerja dan upaya untuk meningkatkan ekspor nasional. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta penting untuk meningkatkan daya saing, memfasilitasi internasionalisasi UMKM dan meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk makanan dan minuman Indonesia.
Roro mengatakan Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus melaksanakan inisiatif UMKM menembus pasar internasional. Hal ini untuk memfasilitasi perluasan pasar ekspor yang terdiri dari tiga program utama.
Inisiatif ini menekankan pada perlindungan pasar domestik yang meliputi pemanfaatan pasar, penyelesaian sengketa perdagangan dan pengawasan perdagangan yang berkelanjutan.
Kedua, perluasan pasar ekspor dengan meningkatkan diplomasi perdagangan internasional. Terakhir, upaya untuk mendorong peningkatan daya adaptasi dan inovasi UMKM yang dikenal dengan UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. (Vin)