JAKARTA,KORANPELITA.COM –Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengungkapkan pandangannya tentang debat Pilgub sebagai ajang “scientific problem solving” yang jauh lebih dari sekadar adu argumen.
Bagi Luthfi, debat bukan hanya soal menyampaikan visi dan misi, tapi adalah kesempatan untuk mengidentifikasi dan mengurai masalah-masalah nyata di Jawa Tengah, kemudian menghadirkannya dalam bentuk solusi konkret yang bisa langsung diterapkan.
“Debat itu bukan sekadar bicara atau saling mengunggulkan diri. Intinya adalah kemampuan mengurai persoalan untuk diangkat menjadi program yang dapat menjawab tantangan riil di Jateng,” ujar Luthfi, Selasa 5 November 2024.
Menurutnya, pendekatan berbasis problem solving inilah yang akan membawa manfaat lebih bagi masyarakat, karena mengutamakan substansi dan langkah-langkah nyata yang dibutuhkan.
Dalam acara debat sebelumnya, Luthfi menegaskan bahwa dirinya dan kandidat lainnya, Andika Perkasa, sama-sama memiliki misi untuk membuat Jateng lebih maju dan berdaya saing.
“Visi misi saya dan Pak Andika itu sama, kita saling melengkapi. Harapannya, ke depan ada kesinambungan yang baik terkait semua materi yang kami sampaikan,” katanya.
Salah satu program prioritas Luthfi adalah memperluas akses internet di 102 desa yang belum tersentuh infrastruktur jaringan.
Dengan penyebaran internet yang maksimal, Luthfi yakin pembangunan di desa-desa tersebut dapat semakin maju, membuka akses bagi pendidikan, informasi, dan ekonomi yang lebih baik.
Menurutnya, integrasi teknologi dan internet merupakan langkah penting dalam membangun Jateng yang berdaya saing tinggi.
Ke depannya, Luthfi berharap agar debat-debat Pilgub terus menjadi forum untuk menyampaikan solusi konkret dan mendalam, di mana semua gagasan dikemas sebagai jawaban atas permasalahan yang dihadapi masyarakat Jawa Tengah. (*)