KLATEN,KORANPELITA.COM– Pasar Gedhe Kabupaten Klaten bakal menjadi pusat jajanan khas atau oleh-oleh di wilayah Jawa Tengah. Pasar ini akan jadi unggulan dan magnet wisatawan yang berkunjung di wilayah Yogyakarta dan Solo.
Secara geografis dan karakter, Pasar Gedhe Klaten memang berdekatan dengan Solo dan Yogyakarta. Sehingga rasa makanan tak jauh beda, demkian halnya dengan tipikial penduduknya.
Calon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan Pasar Gedhe telah menjadi salah satu prioritas presiden dan pemerintah pusat dalam pengembangan ekonomi di Klaten dan Jawa Tengah. Buktinya, mendapatkan bantuan dalam pembangunannya di tahun 2021.
“Pasar Gedhe ini prospeknya bagus sekali. Bisa menjadi pusat makanan khas. Bahkan bisa ekspor,” ujar Ahmad Luthfi di sela-sela kunjungannya di Pasar Gedhe Klaten, Sabtu 28 September 2024.
Pembangunan Pasar Gedhe menelan anggaran sekitar Rp 93 miliar. Pembangunan dimulai tahun 2021 sampai tahun 2023, dengan total luas bangunan 16.247 meter persegi dan luas tanah 22.378 meter persegi. Pasar yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto atau di pusat kota Klaten itu menjadi kebangaan warga klaten.
” Melalui pasar ini diharapkan tidak hanya meningkatkan ekonomi pedagang tapi juga peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Klaten dan Jawa Tengah,” ungkapnya.
Peningkatan Kemampuan Inovasi
Meski demikian, cara yang mesti ditempuh melalui penguatan UMKM, mulai dari peningkatan kemampuan produksi, inovasi, hingga packaging. Selanjutnya pemerintah mendukung promosi dengan cara menghubungkan dengan pelaku pariwisata di wilayah sekitar seperti Yogyakarta dan Solo.
” Wisatawan bisa diajak membeli jajanan oleh-oleh ke Pasar Gedhe. Termasuk meningkatkan kompetensi pedagang mempromosikan melalui media sosial, instagram, TikTok maupun youtube,” katanya.
Calon Gubernur Nomor urut 2 itu menginginkan Pasar Gedhe Klaten jadi pusat destinasi oleh-oleh khas yang diisi UMKM lokal. “Jadi destinasi oleh-oleh produk klaten dengan potensi wisata yang dimiliki. Ini menarik sekali,” lanjutnya.
Salah satu pedagang jenang lot, jadah dan krasikan di Pasar Gedhe Klaten, Mbah Marto mengaku sudah 50 tahun mengeluti usahanya. Semua dagangan merupakan produksi rumah tangga.
Jajanan oleh-oleh buatanya terbilang selaku laku, meski jumlahnya tidak pasti. Namun ia bersyukur tetap bisa berjualan setiap harinya. “Tadi jenangnya juga dibeli Pak Luthfi. Alhamdulillah,” ujarnya.
Pada masa kampanye ini, Ahmad Luthfi menjadikan pasar sebagai prioritas yang harus disambangi. Ia ingin berbincang langsung dengan para pedagang untuk mengetahui kondisi pasar secara riil. Sejauh ini ia telah berkunjung di pasar tradisional di Megelang, Karanganyar, Sukoharjo, Kota Semarang hingga Klaten.(*)