Tangerang, Koranpelita.com
Garmin, pemimpin global dalam teknologi GPS, sukses menyelenggarakan Garmin Run Indonesia 2024 – Asia Series di Area Parkir Hall 10 ICE BSD, Tangerang. Tahun ini Garmin mengusung tema keberlanjutan dan inklusivitas sebagai komitmen Garmin terhadap tanggung jawab lingkungan, dan menciptakan ruang yang ramah bagi semua pelari.
Membawa semangat, “From Zero To Hero”, Garmin Run Indonesia 2024 – Asia Series diikuti oleh 7,000 peserta dari berbagai usia yang berlomba di nomor lari 5K, 10K, hingga 21K dan Kids Dash yang menyatukan pelari dari semua tingkatan untuk merayakan kegembiraan berlari dan menumbuhkan rasa kebersamaan yang kuat.
“Garmin Run bukan hanya sebuah perlombaan, tetapi sebuah gerakan untuk memulai gaya hidup yang lebih sehat dan aktif sekaligus mempromosikan keberlanjutan dan inklusivitas. Kami berterima kasih atas antusiasme yang luar biasa dari para peserta, terutama para penyandang disabilitas terhadap Garmin Run Indonesia 2024 – Asia Series. Kami berharap Garmin Run dapat menjadi inspirasi bagi seluruh pelari untuk mencapai potensi terbaik mereka dan berkontribusi bagi lingkungan,” ujar Sky Chen, Regional Director of Garmin Southeast Asia, Minggu (29/9/2024).
Garmin Run Indonesia 2024 – Asia Series membuktikan bahwa olahraga dapat menjadi kekuatan untuk mendorong perubahan positif. Mengusung tema “Sustainability and Inclusivity”, acara ini tidak hanya menyatukan para pelari dari berbagai kalangan, tetapi juga menginspirasi mereka untuk menjaga lingkungan. Bekerjasama dengan Rekosistem sebagai Sustainable Partner, Garmin berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Tidak sembarang sampah dapat diambil atau dipungut oleh peserta. Rekosistem berfokus dalam mengumpulkan jenis sampah anorganik seperti kardus atau karton susu, kertas, botol kaca, kaleng serta sampah plastik seperti gelas, botol PET, kantong plastik dan wadah makanan dari plastik. Sampah yang terkumpul ini kemudian akan dilebur dan didaur ulang menjadi barang bermanfaat yang bisa digunakan kembali.
Selama penyelenggaraan acara Road To Garmin Run Indonesia 2024 – Asia Series, Rekosistem telah mengumpulkan total sampah seberat 523,07 kilogram yang terdiri dari botol plastik PET sebesar 19,3% diikuti oleh kardus sebanyak 18%, dan sampah residu seperti tisu sebesar 16.3%. Sampah yang dikumpulkan ini jika dikonversikan ke jejak karbon (carbon footprint) maka akan setara dengan 139,74 liter konsumsi BBM, atau setara dengan 1306,78 kilometer jarak yang ditempuh dengan mobil.
“Rekosistem sangat antusias dapat berkolaborasi dengan Garmin dalam mewujudkan Garmin Run 2024 yang mengusung semangat keberlanjutan dengan memastikan penggunaan material yang dapat didaur maupun guna ulang serta pengelolaan produk paska konsumsi/sampah dengan pendekatan ekonomi sirkular sehingga menghindari penambahan beban ke TPA.
Acara ini dapat dijadikan sebagai contoh bagi penyelenggara acara lainnya untuk mengadopsi praktik yang ramah dan lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kami berharap, Rekosistem dapat berkontribusi dalam membantu mewujudkan acara olahraga yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar dengan tetap memperhatikan dampak terhadap lingkungan dengan penghematan karbon,” kata Angga Adhitya Fritz Aradhana, SVP Business Growth & Partnerships Rekosistem.
Semangat lain juga diwujudkan di Garmin Run 2024, dimana Garmin mengikutsertakan pelari berkebutuhan khusus untuk berpartisipasi dalam event ini. Selain mendorong semangat sportivitas, Garmin juga ingin menghapuskan stigma dan hambatan yang seringkali dihadapi oleh penyandang disabilitas dalam berpartisipasi dalam kegiatan olahraga.
Herlina Delima Angelina Lumban Gaol, member GRC (Garmin Run Club) Indonesia yang juga seorang penyandang disabilitas, mulai intens berlari semenjak pandemi Covid-19.
Namun ia merasa performa larinya kurang memuaskan, kemudian ia memutuskan untuk bergabung dengan GRC, “Di sana saya mendapat tips mengenai bagaimana cara latihan untuk pemanasan, pilihan lari dengan pace tertentu, pendinginan dan tips yg membantu saya untuk memperbaiki performa saat berlari. Saya terdorong untuk ikut dalam Garmin Run 2024 selain ingin menantang diri sendiri, saya juga ingin tahu sejauh mana batas kemampuan berlari yang bisa saya capai”, Herlina mengatakan.
Lebih lanjut Herlina menceritakan persiapannya berlari di nomor Half Marathon Garmin Run 2024, “Persiapan untuk Garmin Run 2024 antara lain selama 3 bulan ini saya melakukan pelatihan strength training, membuat target lari harian, dan berenang. Ia menambahkan, “Bagi teman-teman penyandang disabilitas yang ingin mencoba berlari atau mencoba olahraga outdoor, langkah pertama itu memang berat dan penuh tantangan. Tapi yakinlah langkah kedua, ke-100 dan ke-1000 akan membuat ketagihan.
Jangan malu, buktikan kalo kita mampu
“Saya terdorong untuk ikut dalam Garmin Run 2024 selain ingin menantang diri sendiri, saya juga ingin tahu sejauh mana batas kemampuan berlari yang bisa saya capai”, Herlina mengatakan.
Agus Prayogo, atlet lari profesional Indonesia, juga memanfaatkan teknologi ini dalam latihannya. “Garmin sangat membantu saya dalam menjaga kecepatan dan intensitas latihan. Saya bisa menyesuaikan ritme sesuai kebutuhan tubuh saya,” ungkap Agus.
Garmin Run Asia Series menawarkan pengalaman berlari tak terlupakan bagi para pesertanya. Salah satu hal paling dinantikan setiap tahunnya adalah rute-rute menantang dipersiapkan oleh penyelenggara.
Rute-rute ini tidak hanya menguji ketahanan fisik, tetapi juga menawarkan pengalaman visual yang menarik, menggabungkan lanskap perkotaan dan alam. Agus Prayogo pun berbagi pengalamannya saat menghadapi tantangan rute di Garmin Run.
“Setiap rute di Garmin Run selalu berbeda dan memiliki tantangan tersendiri. Tapi paling penting adalah bagaimana teknologi dari Garmin membantu saya menjaga ritme dan kontrol diri selama berlari di lintasan yang berat,” jelasnya.
Selain bagi pelari profesional, rute Garmin Run juga dirancang untuk para pelari pemula. Penyelenggara memastikan setiap pelari, dari berbagai tingkat keahlian, dapat menikmati pengalaman berlari tanpa merasa terbebani oleh medan yang terlalu sulit.
Teknologi wearable dari Garmin, seperti fitur pengukur pace dan pelacak detak jantung, sangat membantu para pelari untuk tetap stabil dalam menjaga ritme mereka selama melintasi rute menantang.
Banyak pelari yang mengaku teknologi ini membantu mereka memahami batasan tubuh mereka dan meningkatkan performa.
Herlina yang juga mengikuti Garmin Run, menyatakan teknologi Garmin sangat membantunya dalam mempersiapkan diri menghadapi rute yang ada. “Saya bisa tahu kapan harus memperlambat kecepatan dan kapan harus push harder berkat fitur heart rate monitor di jam tangan Garmin saya,” ungkap Herlina.
Dengan tantangan rute yang beragam dan teknologi yang mendukung, Garmin Run Asia Series tidak hanya menjadi sekadar ajang kompetisi, tetapi juga tempat bagi para pelari untuk mengeksplorasi kemampuan mereka, meningkatkan performa, dan menikmati pengalaman berlari di lingkungan yang penuh tantangan.
Hari bahasa isyarat
Bertepatan dengan peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional di bulan September, 11 peserta dari Komunitas Pelari Isyarat juga mengikuti Garmin Run Indonesia 2024 – Asia Series. Ricendy Januardo yang mewakili kategori 10K dan Siti Rodiah yang mewakili kategori 5K merasa senang mengikuti Garmin Run dan terbantu atas aksesibilitas yang disediakan jelang flag-off seperti juru bahasa isyarat dan layar visual hitung mundur yang jelas dan besar sehingga bisa mempersiapkan start dengan baik tanpa terlewat.
Selain itu terdapat juga pelari disabilitas spektrum autis dan disabilitas pengguna kursi roda dari Jakarta Swift Wheelchair Basketball dan Komunitas PPDI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia) yang melakukan start yang sama dengan pelari lainnya di nomor lari 5K. Mereka terlihat antusias berlari menggunakan kursi roda dan tidak menjadi hambatan ketika start bersamaan dengan peserta yang lain.
Membantu peserta menyiapkan strategi berlari mereka, Garmin mengadakan rangkaian menuju Garmin Run 2024 di beberapa kota seperti Jakarta, Tangerang dan Bandung. Seperti tahun lalu, Garmin mengadakan easy run dan workshop mengenai cara memilih sepatu lari yang cocok oleh Asics dan nutrisi selama berlari hingga fase recovery oleh AminoVITAL.
Sama seperti tahun lalu, rangkaian menuju Garmin Run 2024 juga diramaikan dengan perlombaan Garmin Asia Virtual Run yang diikuti oleh sembilan negara di Asia seperti Indonesia, Taiwan, Singapura, Malaysia, Thailand, Hongkong, Filipina, Vietnam dan Jepang dengan hadiah senilai lebih dari $85,000 termasuk mengikuti Garmin Run 2024 di Taiwan.
Para Pemenang Garmin Run Asia Series 2024 di Indonesia
Rikki Martin L. Simbolon berhasil meraih podium tertinggi dalam kategori 21K (Male), menorehkan catatan waktu yang mengesankan dengan catatan waktu 1 jam 17 menit 7 detik, dan Vera Febrianti untuk kategori 21K (Female) dengan catatan waktu 1 jam 32 menit. Di kategori 10K (Male), Robi Syianturi sukses mengamankan posisi puncak dengan waktu finish 33 menit 29 detik, dan Novia Nirwani menjadi juara kategori 10K (Female) dengan catatan waktu 40 menit 11 detik
Sementara itu, Juan Arya Pratama Meliala keluar sebagai juara pada kategori 5K (Male), mencatatkan waktu 15 menit 26 detik, dan Bektiningsih Primadianfitri untuk kategori 5K (Female) dengan catatan waktu 19 menit 12 detik.
Memberikan yang terbaik bagi para pelari, Garmin Run Asia Series 2024 Indonesia dengan bangga mengumumkan kolaborasi eksklusif dengan Allianz Indonesia. Allianz memberikan perlindungan berupa santunan meninggal dunia hingga Rp 50,000,000, santunan rawat inap hingga Rp 10,000,000, dan santunan rawat jalan hingga Rp 1,000,000.
Garmin Run Asia Series 2024 di Indonesia sukses terselenggara dengan baik berkat dukungan dari berbagai pihak termasuk Bank BCA sebagai Offical Bank Partner, Asics sebagai Official Footwear Partner, aminoVITAL sebagai Official Nutrition Partner dan Rexona sebagai Official Deodorant Partner serta Official Media Partner seperti Kompas Gramedia Grup, Oppal, SEA Today, BTV dan GoFit. (Vin)