SEMARANG Perlu Segera Mengendalikan Suhu Udara

Dr. Ir. Mohammad Agung Ridlo, M.T.

Suhu udara di Kota Semarang saat siang hari akhir-akhir ini terasa cukup panas dan paparan sinar mataharinya menyengat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu bahkan mencapai 36,6 derajat celcius. (Sabtu, 31/8/2024) lalu.

Semarang terasa makin panas karena faktor Heat Index yang meningkat. Heat Index merupakan indeks untuk mengukur panas yang dirasakan manusia ketika terpengaruh kelembapan dan suhu tinggi di suatu lingkungan.

Suhu udara di wilayah Kota Semarang bagian bawah terasa lebih panas daripada Semarang bagian atas yang mencakup wilayah Tembalang, Banyumanik, dan sampai ke Ungaran. Hal ini terkait dengan lapse rate, penurunan temperatur terhadap ketinggian wilayah sesuai topografinya. Lapse rate merupakan laju penurunan suhu udara seiring bertambahnya ketinggian di atmosfer. Ini terjadi saat suhu panas berkurang di tempat yang lebih tinggi.

Selain topografi wilayah, vegetasi yang tumbuh di Semarang atas juga membuat wilayah itu terasa lebih dingin daripada Semarang bawah. Banyaknya tanaman atau vegetasi yang tumbuh di wilayah pegunungan dan perbukitan Semarang atas membuat suhunya lebih sejuk. Oleh karenanya, untuk pengendalian suhu udara, maka penanaman pohon dan vegetasi di jalur hijau dapat membantu mengurangi suhu panas udara disekitarnya dan dapat memberikan kesejukan dan mengurangi efek panas dari sinar matahari.

Penghijauan Berupa Ruang Terbuka Hijau, Hutan Kota dan Jalur Hijau Penanaman pohon dan vegetasi di ruang terbuka hijau, hutan kota dan jalur hijau bermanfaat untuk:

Pertama, dapat berfungsi untuk menyerap air hujan, mengurangi aliran air permukaan dan memperlambat aliran air ke saluran drainase.

Kedua, Vegetasi dan elemen lansekap buatan manusia seperti taman dan taman kota dapat berfungsi sebagai penghalang suara, menyerap dan mengurangi polusi suara dari lalu lintas atau kebisingan lingkungan lainnya.

Ketiga,.Keberadaan ruang terbuka hijau dan hutan kota dapat meningkatkan kualitas hidup penduduk kota, karena memberikan manfaat sebagai tempat rekreasi dan relaksasi, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta menciptakan hubungan sosial antar warga kota. Dengan demikian, penataan ruang terbuka hijau kota, hutan kota, jalur hijau peneduh, dan elemen lansekap alamiah maupun buatan manusia sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman,aman dan berkelanjutan di perkotaan.

Penghijauan Pada Kawasan Industri

Penanaman vegetasi peneduh di kawasan industri dan sekitarnya sangat penting. Vegetasi peneduh dapat berfungsi sebagai buffer zone atau buffer green yang dapat membantu mengurangi dampak negative dari aktivitas industri,seperti pencemaran udara dan suara. Tanaman peneduh dapat berperan sebagai filter alami yang menyerap polutan dan menghasilkan oksigen. Selain itu, tanaman juga dapat menyerap suara dan mengurangi tingkat kebisingan di sekitar kawasan industri. Dengan adanya vegetasi peneduh, kualitas udara di sekitar kawasan industri dapat ditingkatkan dan tingkat kebisingan dapat dikurangi. Hal ini akan memberikan manafaat bagi lingkungan sekitar dan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan industri tersebut.

Penghijauan Pada Lahan-lahan Kritis

Lahan-lahan kritis yang memiliki kemiringan curam, wilayah kritis yang mempunyai patahan, sesaran, dan labil dapat dijadikan sebagai kawasan hutan lindung atau konservasi. Hal ini penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya bencana alam yang lebih parah. Kawasan hutan lindung atau kawasan konservasi dapat berfungsi sebagai penahan tanah, mengurangi erosi, dan menjaga kestabilan lereng. Vegetasi atau pohon yang ditanam yang memiliki sistem akar yang kuat, dapat membantu mengurangi risiko longsor dan erosi tanah.

Penghijauan Pada Wilayah Pinggir Sungai

Penghijauan pada wilayah pinggir sungai sangat penting untuk memperindah area pinggir sungai dan sebagai penahan erosi pada tepian sungai. Selain itu penataan dan pengawasan area pinggir sungai juga perlu dilakukan agar tidak dimanfaatkan sebagai tempat tinggal oleh warga. Hal ini penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem sungai dan mencegah dampak negatif seperti pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Penghijauan Pada Wilayah Kuburan atau Makam 

Area kuburan atau makam termasuk bagian dari ruang terbuka hijau. Oleh karenanya tanaman atau vegetasi penting juga dilakukan pada sekeliling area kuburan atau makam. Selain itu pemasangan pagar, pengawasan keamanan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan menghormati kuburan atau makam serta melindungi kuburan atau makam dari penjarahan lahan. Makam memiliki niai historis dan budaya yang penting bagi masyarakat.

Dengan melakukan penghijauan di ruang terbuka hijau, jalur hijau, pinggir sungai, kawasan industri, lahan-lahan kritis dan area kuburan atau makam, maka dapat membantu mengurangi suhu panas udara disekitarnya dan dapat memberikan kesejukan dan mengurangi efek panas dari sinar matahari.(*)

Dr. Ir. Mohammad Agung Ridlo, M.T. Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA).

Fungsionaris Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Tengah. Sekretaris Umum Satupena Jawa Tengah

About suparman

Check Also

Mengapa Disiplin dan Bersih Begitu Susah Di Indonesia ?

Oleh  : Nia Samsihono Saat aku melangkah menyusuri Jalan Pemuda Kota Semarang aku mencoba menikmati …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca