Semarang,KORANPELITA.com – Sosial media memiliki dampak yang sangat besar baik dalam mengangkat maupun menjatuhkan. Apabila perguruan tinggi tidak siap di dunia digital, dan tidak aware tentang digital campus, office, serta hal-hal yang relate dengan online, maka kemungkinan akan tertinggal dan berat untuk bertahan.
Hal itu diungkapkan Rektor Undip, Prof Dr Suharnomo SE MSi dalam Diskusi Civitas Akademika yang mengusung tema ”Mewujudkan Tata Kelola yang Baik di Universitas Semarang” di Auditorium Ir. Widjatmoko USM pada 30 Agustus 2024.
Kegiatan yang dimoderatori oleh Rektor USM, Dr. Supari, S.T.,M.T., itu dihadiri Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof. Sudharto P. Hadi, MES,PhD., Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip, Ir. Soeharsojo, IPU., Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip, Prof. Dr. Ir. Hj. Kesi Widjajanti, S.E., M.M., Ketua Senat USM, Prof. Dr. Hardani Widhiastuti, M.M.,Psikolog., Prof. Dr. Ir. V. Priyo Bintoro, M.Ag, Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA) Undip, Dr. Ir. Agus Indarjo, M.Phil, segenap jajaran Yayasan Alumni Undip, jajaran Senat USM, Para Wakil Rektor USM, Dekan, Direktur, hingga Kaprodi di USM.
Menurut Suharnomo, ada 6 hingga 11 persen atau lebih dari 900 ribu lulusan sarjana menganggur. Jika dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN, orang Indonesia kurang produktif.
”Jadi lowongan kerja itu banyak banget yang high end dan low end, yang di tengah itu kurang. Makanya tadi demand and supply tenaga kerja tidak berimbang. Sebanyak 900 ribu nganggur, harus ada skill up untuk naik karena lulusan kita tidak mau untuk bekerja di dunia buruh. Kalau mau, luar biasa. Banyak pabrik yang tidak bisa mendapatkan tenaga kerja sekarang, karena tidak ada yang mau kerja terutama sarjana,” ungkapnya.
Dia mengatakan, meskipun banyak pekerjaan yang tergantikan dan hilang seperti pekerjaan repetitif hingga administrative matters, berdasarkan World Economic Forum terdapat beberapa pekerjaan yang tidak akan digantikan oleh mesin yaitu hal-hal yang relate dengan konsultansi.
Ada Empat Harus Dikuasai
”World Economic Forum bilang ada 4 yang penguasa itu menguasai selamanya, berarti harus kita dorong kesan yaitu IT, energi terbarukan, food and science technology, serta bisnis. Mahasiswa harus dibekali satu kompetensi adalah apa pun yang dipilih ya follow their passion. Yang lainnya adalah sesuatu yang relate dengan soft skill,” ungkapnya.
Prof. Suharnomo membeberkan, rencana strategis bidang akademik dan kemahasiswaan Undip dengan melalui peningkatan kompetensi lulusan, penguatan penjaminan mutu, peningkatan kualitas PMB, serta kajian prodi eksisting dan baru.
Ada pula standarisasi ruang agar tidak ada kecemburuan hingga timbul pelabelan fakultas kaya dan fakultas miskin.
”Kita meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris. Anak 2024 di Undip mulai semester 1 sampai 4 ada tesnya. Yang harapannya akhir semester 4, Toefl ITP-nya sudah di atas 500. Di Undip sedang berjuang di single data, mudah-mudahan USM juga sama, single data untuk semua kegiatan mulai dari akreditasi, mutasi mahasiswa, data keuangan, dan lain-lain,” bebernya.
Dia menyarankan, salah satu kiat yang dilakukan untuk SDM dan jenjang pengelolaan, setidaknya 2 hingga 4 kali dalam sebulan mendatangi fakultas-fakultas di Undip untuk melakukan evaluasi bersama-sama. Menurutnya, jika hal tersebut dilakukan rutin untuk critical point, kemungkinan hasilnya akan bagus.
”Kecepatan masuk ke dunia kerja, Undip masih paling bagus. Artinya, desain orang Semarang dan Jawa Tengah itu pekerja keras, setia, tidak neko-neko, ini yang disukai perusahaan. Kalau saya tambahkan pintar Bahasa Inggris, soft skill-nya bagus, akan sempurna. Kalau lulusan dari ibu kota, pintar cepat pindah. Mudah-mudahan ini menjadi gambaran untuk menyiapkan anak-anak kita masuk ke dunia kerja,” ujarnya.
Alumni Harus Jaga Nama Baik Undip
Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof. Sudharto P. Hadi, MES,PhD mengatakan, Yayasan Alumni Undip sebagai badan penyelenggara USM lahir dari para alumni, dan alumni lahir dari almamater tercinta Undip. USM sebagai karya dari para alumni tentu juga harus dijaga untuk menjaga nama baik Undip.
“Terima kasih apresiasi sudah menyatakan kesekian kalinya untuk menjadi dewan penasihat USM. Kami selalu ingat janji almamater adalah menjaga nama baik dan membantu mengembangkan Undip. USM sebagai karya dari para alumni tentu juga harus dijaga untuk menjaga nama baik Undip, karena itu kesediaan untuk senantiasa mendampingi kami dan membina kami,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor USM, Dr. Supari, S.T.,M.T mengatakan, kegiatan tersebut untuk berdiskusi dan sharing untuk mewujudkan good university governance di USM dalam rangka menuju akreditasi Unggul.
Supari menilai wajar jika USM sangat dekat dan erat dengan Undip, sebab USM di bawah naungan Yayasan Alumni Undip, dimana Yayasan Alumni Undip didirikan oleh para Alumni Undip yang tergabung dalam IKA Undip.
”Kesimpulannya, tata kelola tidak lepas dari isi substansi dan kita mau dibawa ke mana. USM perlu update info terus ke Undip, untuk mendapatkan nasihat lanjutan dari Pak Rektor secara lebih detail. Hal ini dalam rangka untuk mengakselerasi USM Unggul sehingga kita bisa ketularan sebagai anaknya Undip, menjadi USM yang di bawahnya Undip yang punya tagline bermartabat dan bermanfaat,” katanya.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan penyerahan SK dan cinderamata kepada Dewan Penasihat USM, Prof. Dr. Suharnomo, S.E.,M.Si., serta Anggota Dewan Penasihat USM, Dr. Ir. Agus Indarjo, M.Phil., dan Prof. Dr. Ir. V. Priyo Bintoro, M.Ag.(sup)