Semarang,KORANPELITA.com- Tujuh intelektual muda Indonesia memperoleh Nusantara Writing Award (NAWA) 2024 dari Nusantara Institute di Hotel Noormans, Semarang, Sabtu, 27 Juli 2024.
Penghargaan itu mereka peroleh atas prestasi dan capaiannya dalam tesis atau disertasi yang mereka tulis. Mereka harus menyisihkan lebih dari 130 tesis atau disertasi lainnya yang masuk ke panitia.
Direktur Nusantara Institute Sumanto Al Qurtuby mengatakan, Nusantara Academic Award adalah penghargaan tahunan untuk tesis magister atau disertasi doktor terbaik yang mengulas tentang isu-isu yang berkaitan dengan kebudayaan, keagamaan, dan kerajaan lokal di Indonesia yang sesuai dengan platform Nusantara Institute.
” Setelah melalui proses penjurian dan seleksi yang ketat terhadap proposal tesis/disertasi yang masuk ke panitia, ada tujuh mahasiswa magister dan doktor yang terpilih mendapatkan penghargaan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia,” ujar Sumanto.
Disebutkan, Nusantara Institute adalah lembaga semi-otonom yang didirikan oleh Yayasan Nusantara Kita yang fokus di bidang studi, kajian, publikasi, scholarship, riset ilmiah, dan pengembangan akademik tentang kenusantaraan.
“Kegiatan yang diprakarsai Nusantara Institute ini sudah berlangsung sejak 2019 dengan dukungan Bakti BCA. Sedangkan untuk tahun 2024 ini, Bakti Pendidikan Djarum Foundation ikut bergabung sebagai sponsor. Kegiatan tahun ini adalah untuk pertama kalinya berlangsung di Semarang,” katanya.
Dialog Budaya dan Nusantara Writing Award 2024
Ketua Panitia Dialog Budaya dan Nusantara Writing Award 2024 Maya Dewi mengatakan, tujuh intelektual yang mendapatkan penghargaan itu adalah Ni’am Khurotul Asna dari Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Tesisnya berjudul “Kontekstualisasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Nusantara dalam Dinamisasi Tradisi Megengan Show di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur”.
Selain itu, juga Yoggy Hermondi Manu Universitas Kristen Satya Wacana. Tesisnya berjudul “Menarikan Keindonesiaan dari Pinggir Selatan: Ritual Civil Religion dalam Tarian Kebalai di Rote Ndao, NTT”. Lalu Alvina Maghfiroh dari Universitas Diponegoro dengan tesis berjudul “Etnografi Komunikasi pada Tradisi Buka Luwur Pepunden Mbah Werni Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.”
Maya menambahkan, nama lain penerima penghargaan tersebut adalah Fitri Nuraeni dari Universitas Gadjah Mada. Tesisnya berjudul “Revitalisasi Batik Patron Ambarawa: Preservasi Warisan Budaya dan Penguatan Identitas Lokal.” Kemudian juga Jear Nenohai dari Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS), UGM. Judul tesis “Dekolonialisasi Pendidikan Kepercayaan: Studi Kasus Pendidikan Kepercayaan Marapu di Sumba Timur”.
Menurut Maya, ada penghargaan kategori A yang diraih Puri Kurniasih dari Institut Seni Indonesia Surakarta. Judul disertasinya adalah “Epistemologi Garin Nugroho dalam Film Kucumbu Tubuh Indahku.” Di samping itu, Kiftiawati dari Universitas Indonesia dengan judul disertasi “Kontestasi Identitas Kultural Masyarakat Kutai Adat Lawas di Desa Tua Kedang Ipil, Kalimantan Timur.”
Hadir pada kesempatan itu Ketua Dewan Penasihat Djarum Foundation Suwarno M. Serad, Anggota Dewan Penasihat Nusantara Institute dan Komisaris BCA Syariah Inge Setiawati, Dekan Fakultas Teologi UKSW Salatiga Pdt. Izak Lattu, Ph.D., Deputi Direktur Bakti Pendidikan Djarum Foundation Felicia Hanitio, Wakil Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo dan anggota Dewan Juri NAWA Prof. Dr. M. Mukhsin Jamil, Executive Vice President at PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Hera F. Haryn, Dosen Universitas Udayana Denpasar dan Nusantara Institute Fellow Dr. Ida Ayu Laksmita Sari, Deputi Direktur Nusantara Institute dan Sekretaris Dewan Juri NAWA Dr. Tedi Kholiludin, bos Marimas Harjanto Halim, dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Dr. Bambang Pramusinto,S.H., S.Ip., M.Si. mewakili Walikota Semarang.
Kegiatan dimeriahkan oleh penampilan grup Punakawan Semarang, Sanggar Tari Saraswati, Komunitas Diajeng Semarang, dan Punakawan Ngesti Pandawa.(sup)