Gandeng PT. SMF, Pemkot Semarang Terus Tekan Penanganan Kemiskinan

Semarang,KORANPELITA.com – Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kota Semarang dalam mengentaskan persoalan kemiskinan di ibu kota Jawa Tengah. Salah satunya bekerja sama dengan PT. Sarana Multigriya Finansial (PT SMF) dalam melakukan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) khususnya di kawasan Tambak Lorok, Kecamatan Semarang Utara.

Kerja sama dengan PT. SMF tersebut mencakup Pemanfaatan Data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan Bantuan rehab RTLH di Kota Semarang. Penandatanganan kerja sama dilakukan pada Sabtu (29/6) lalu bertepatan dengan Kunjungan Kerja Menko PMK ke Kantor Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara untuk meninjau penyaluran Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Pemanfaatan data di bidang perumahan dan permukiman menjadi salah satu pilar kerja sama tersebut. Dengan kolaborasi ini, PT. SMF sebagai perusahaan pembiayaan sekunder perumahan dapat mengolah data tersebut untuk program pembiayaan yang lebih efektif.

” Langkah ini diharapkan dapat mengurangi backlog kepemilikan rumah, khususnya bagi masyarakat yang hidup dalam kemiskinan ekstrem. Peningkatan akses terhadap hunian yang layak akan membawa dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” terang Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu usai penandatanganan kerja sama.

Menurutnya, kerjasama ini bisa menjadi stimulus bagi masyarakat di Tanjung Mas khususnya wilayah Tambak Lorok yang saat ini masih ada sepertiga yang membutuhkan penanganan kemiskinan,” ujar Walikota Semarang ini.

Di Tambak Lorok sendiri, lanjut Mbak Ita sebelumnya telah dicanangkan proyek pengendalian banjir dan rob serta penataan kampung nelayan. Tahap pertama tahun 2016-2017 untuk mengamankan area parkir kapal, tahap kedua tahun 2022-2024 ini untuk mengamankan area pemukiman, fasilitas sosial, dan fasilitas umum yang ada di sekitar Tambak Lorok.

Diperlukan Koordinasi 

Terkait dengan jumlah RTLH yang akan direhab di Tambak Lorok, menurutnya,  perlu dilaksanakan koordinasi lebih lanjut antara Pemkot Semarang, PT SMF, dan juga Kementerian PUPR.

“Alhamdulillah di Kota Semarang kemiskinan ekstrem sudah 0%. Tapi salah satu yang menjadi indikator terkait dengan kemiskinan adalah Rumah Tidak Layak Huni yang mana di wilayah Tambak Lorok ini masih ada rumah-rumah bersertifikat yang memang masih membutuhkan stimulus untuk rehab. Diharapkan nanti dari PT. SMF bersama kementerian bisa memberikan bantuan ini,” ujarnya.

Meski begitu, proses penandatanganan perjanjian P3KE dan Bantuan RTLH tersebut dilakukan oleh Ananta Wiyogo, Direktur Utama PT. SMF, dan Nunung Nuryartono, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

” Kerja sama ini menegaskan komitmen dari kedua belah pihak untuk bersama-sama mengakselerasi upaya penghapusan kemiskinan ekstrem melalui langkah-langkah konkrit dan terukur,” paparnya.

Meski demikian, kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mendukung pembangunan perumahan yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

” Dengan akses terhadap data yang akurat, kami dapat menjalankan upaya kami dalam merancang program pembiayaan yang lebih tepat sasaran, membantu masyarakat yang paling membutuhkan untuk memiliki hunian yang layak,” pungkas Ananta.(sup)

About suparman

Check Also

Pj Gubernur Jateng Komitmen Bangun Pemerintahan Berintegritas dan Antikorupsi

SURAKARTA,KORANPELITA – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana berkomitmen membangun pemerintahan yang berintegritas dan antikorupsi. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca