Banjarmasin, Koranpelita.com
Dari hasil reses di 16 desa yang masuk wilayah kecamatan Rantau Badauh dan Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Dr.Karlie Hanafi Kalianda, SH.MH mendapati masalah yang mendasar dan terjadi di setiap desa, adalah ketersediaan pupuk bersubsidi.
“Dari 16 desa yang menjadi titik reses, masalah yang dihadapi warga sama saja, yaitu ketersediaan pupuk bersubsidi, hanya sekitar 40 persen saja yang bisa terpenuhi dari kebutuhan,” ujar Karlie Hanafi dalam perbincangan dengan wartawan di Banjarmasin, Senin (20/05/2024) usai melaksanakan kegiatan reses pada tanggal 12 sampai 19 Mei 2024 di daerah pemilihannya Kabupaten Barito Kuala.
Sedangkan 16 desa yang menjadi titik reses di Kecamatan Rantau Badauh adalah Desa Sungai Pantai, Danda Jaya, Pindahan Baru, Gampa Asahi, Sungai Gampa, Sungai Bamban, Sungai Sahurai, Simpang Arja dan Desa Sinar Baru.
Sedangkan titik reses di Kecamatan Jejangkit dilaksanakan di Desa Cahaya Baru, Desa Sampurna, Jekangkit Muara, Jejangkit Pasar, Bahandang, Jejangkit Barat dan Desa Jejangkit Timur.
“Mata pencaharian utama masyarakat di daerah yang saya datangi adalah petani, karena itu minimnya ketersediaan pupuk menjadi masalah mendasar bagi mereka. Dan masalah pupuk ini selalu saja terjadi bahkan telah menjafdi masalah klasik yang tarajadi dari waktu ke waktu,” kata dia.
Padahal lanjutnya, petani setempat sudah menerapkan pembelian pupuk dengan system aplikasi, namun masih belum juga tercukupi. “Tentunya hal ini harus menjadi perhatian serius pihak terkait,” tambah Karlie Hanafi.
Sedangkan jenis padi yang ditanam adalah padi lokal seperti siam, unus karang dukuh, dan sebagian jenis padi unggul. Selain bercocok tanam padi. Sebagian ada juga yang menanam jeruk, kelapa sawit, sayuran serta ada juga yang melakukan budi daya perikanan dan peternakan.
Selain hal diatas, dalam kegiatan reses itu juga terungkap bahwa kesehatan masyarakat sudah sangat baik, pendidikan juga baik demikian pula masalah keagamaan dan pembinaan generasi muda.
Sementara yang masih perlu ditingkatkan adalah pembinaan terhadap generasi muda, khususnya di bidang seni budaya dan olahraga. “Keberadaan BUMdes yang berfungsi sebagai penggerak perekonomian desa juga masih kurang bahkan bisa dikatakan belum jalan,” pungkas Karlie Hanafi. (pik).