Jakarta, Koranpelita.com
Perpustakaan Nasional (Perpusna) RI siap mewadahi pembagian praktik baik mengenai pemajuan perpustakaan dan penguatan literasi melalui pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan Tahun 2024 yang diselenggarakan secara hibrida pada 14–15 Mei mendatang.
“Jadi, nanti yang akan bicara kebanyakan dari daerah. Kami minta mereka untuk menyampaikan praktik baik yang telah dilakukan di daerah, bagaimana terobosan penting mengatasi berbagai macam hambatan, kendala,” kata Sekretaris Utama (Sestama) Perpusnas Joko Santoso dalam jumpa pers jelang Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2024 yang diselenggarakan di Jakarta, pada Rabu (8/5/2024).
Joko menjelaskan sesi berbagi praktik baik itu akan menghadirkan para pimpinan daerah yang dinilai memiliki upaya-upaya dan terobosan-terobosan inovatif dalam penguatan literasi dan juga standardisasi dan pembinaan perpustakaan.
Para pimpinan daerah itu, kata dia, akan membagikan strategi yang ditempuh daerahnya dalam memperkuat kualitas layanan perpustakaan, terutama perpustakaan yang sesuai dengan standar daerah perpustakaan.
Joko juga menyampaikan Rakornas akan membahas tiga program besar yang menjadi fokus utama Perpusnas pada 2024. Program tersebut berupa penguatan budaya baca dan literasi, pengarus-utamaan naskah nusantara serta standardisasi dan pembinaan tenaga perpustakaan yang ditujukan untuk pemetaan perpustakaan sesuai standar nasional perpustakaan (SNP).
“Ini merupakan upaya kita untuk terus melakukan akselerasi berbagai kegiatan terkait perubahan program terbaru di era disrupsi perubahan demografi,” ungkapnya.
Dia mengatakan generasi milenial dan generasi Z menjadi fokus Perpusnas, terutama dalam penguatan budaya baca. Banyak hal yang dilakukan, lanjutnya, salah satunya akselerasi penggunaan gawai untuk platform perpustakaan digital yakni iPusnas.
“Sekarang sudah banyak jutaan buku-buku digital yang dapat diakses, salah satunya iPusnas. iPusnas juga sudah direplikasi di 256 perpustakaan digital di daerah,” katanya. Selain itu, upaya yang dilakukan adalah menempatkan pojok baca digital di area publik, bukan di perpustakaan.
Perpusnas juga memberikan bantuan mobil perpustakaan keliling (MPK) yang melayani pelosok Indonesia terutama desa yang memiliki akses jauh dari perpustakaan. “Perpustakaan keliling berhenti di titik-titik tertentu, seperti sekolah, dan pusat keramaian. Ini menjadi upaya kita dalam memperkuat buadaya literasi,” lanjutnya.
Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2024 mengusung tema “Menata Ulang Konsep dan Praktik Pembangunan Literasi”. Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2024 diselenggarakan secara hibrida pada 14-15 Mei 2024. Plt. Kepala Perpusnas dijadwalkan membuka Rakornas secara resmi sekaligus memaparkan arah kebijakan Perpustakaan Nasional.
“Rakornas tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini akan menekankan pengalaman pengguna (user experience), di mana pembicara dari daerah akan berbagi praktik baik dalam meningkatkan literasi di masyarakat,” jelasnya.
Program prioritas
Sementara itu, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Amich Alhumami menjelaskan literasi ditempatkan sebagai salah satu program prioritas karena merupakan indikator kualitas manusia Indonesia. “Kecakapan literasi dianggap penting dalam meningkatkan akses ilmu pengetahuan dan produktivitas masyarakat,” jelasnya.
Melalui Rakornas, jelasnya, akan dilakukan penguatan Perpusnas dan penguatan perpustakaan daerah. Dia menambahkan, literasi merupakan cakupan dari RPJMN 2020-2024. Ke depannya, literasi akan dilanjutkan dalam RPJMN 2025-2029. “Literasi tetap menjadi bagian penting dalam pembangunan mendukung pembangunan manusia dan pembangunan budaya,” tuturnya.
Rakornas diisi dengan sesi kebijakan menghadirkan narasumber dari l Kementerian Desa PDTT dan Kementerian PPN/Bappenas. Sedangkan sesi panel akan diisi oleh para narasumber dari pemerintah daerah yang melaksanakan praktik baik dalam pengembangan tiga program utama Perpusnas yakni Bupati Berau, Bupati Kendal, dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.
Selain itu, akan ada sesi pararel yang menghadirkan narasumber yang terlibat secara aktif dan dapat membagikan praktik baik yang dapat ditiru oleh pemerintah daerah, lembaga, organisasi, pegiat literasi, dan masyarakat umum.
Rakornas secara luring dilaksanakan di Hotel Grand Mercure Jakarta Kemayoran yang akan dihadiri 1.000 peserta.
Peserta luring terdiri dari kepala daerah, kepala dinas perpustakaan provinsi dan kabupaten/kota, ketua forum perpustakaan/penerbit/pengusaha rekaman dan pihak yang telah melakukan kerja sama dengan Perpusnas.
Masyarakat dapat mengikuti rangkaian kegiatan secara daring melalui aplikasi Zoom dengan kapasitas 10.000 atau melalui live streaming di kanal YouTube Perpustakaan Nasional. (Vin)