Semarang,koranpelita.com– Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah menargetkan pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dari dari aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jateng mencapai Rp100 miliar pada 2024.
Pada Ramadan kali ini, pengumpulan zakat, infak dan sedekah dijadikan sebagai momentum untuk menggenjot penerimaan zakat tersebut.
“Momentum bulan ramadan ini dari Baznas Jateng ingin mengingatkan semangat semua pihak untuk menjalankan kewajiban zakat,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno acara Gerakan Cinta Zakat 2024 di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Rabu, (27/3/2024).
Sumarno menjelaskan, zakat yang dikelola Baznas Jateng selama ini telah membantu pemerintah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat, mulai dari kemiskinan, stunting, pengangguran, hingga kebencanaan.
“Harapan kami pengumpulan zakat di Baznas bisa lebih besar, sehingga dapat diberdayakan dan dimanfaatkan pentasarufannya sesuai kebutuhan masyarakat dan tepat sasaran,” jelasnya.
Selama ini, lanjut Sumarno, sistem pembayaran zakat bagi ASN di Pemprov Jateng sudah dilakukan secara sistematis dengan dipotong langsung dari pembayaran gaji.
” Hal ini dapat dilakukan karena pimpinan memberikan contoh, sehingga kesadaran masing-masing ASN dapat terbentuk,’ ujarnya
Dari total pengumpulan zakat yang ada di unit pengumpul zakat (UPZ), 50 persen akan disetorkan ke Baznas Jateng dan 50 persen lainnya ditasarufkan oleh masing-masing OPD sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi masing-masing.
Ia montohkan, UPZ di Dinas Pendidikan bisa menyalurkan kepada siswa tidak mampu, atau UPZ di Dinas Sosial bisa disalurkan ke masalah sosial Kemasyarakatan.
“OPD pun masih bisa mengajukan pentasarufan berdasarkan dari yang disetorkan ke Baznas sesuai dengan kebutuhan,” katanya.
Sumarno mengapresiasi, langkah Baznas Jateng tentang pentasarufan zakat, infak, sodaqoh yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat. Selama ini pentasarufan tidak hanya dalam bentuk bantuan konsumtif kepada penerima zakat, tetapi juga berupa bantuan modal usaha produktif.
Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, Ahmad Daroji mengatakan, total penerimaan zakat yang bersumber dari ASN Pemprov Jateng pada 2023 lalu sebesar Rp92 miliar. Untuk 2024 ini ditingkatkan menjadi Rp100 miliar.
Untuk pentasarufan tahun 2023 sendiri lebih banyak untuk bantuan produktif. Sebab, ia mendorong agar penerima zakat tersebut kelak menjadi pemberi zakat. (sup/*)