Lebanon, koranpelita.com
TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam hal ini KRI Diponegoro-365 (KRI DPN-365) yang sedang mengemban tugas sebagai pasukan perdamaian pada Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL sukses sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan “Current and Future MTF UNIFIL Operations Discussion” saat sandar di Pelabuhan no 4, Beirut, Lebanon, pada Sabtu (02/03).
Diskusi yang dipimpin langsung oleh MTF Commander, RADM Dirk Gurtner (German Navy) ini diikuti oleh peserta dari seluruh komponen yang berada di bawah MTF yaitu staf MTF (DMTFC-COS, N1 dan beberapa staf lain), Naval Equipment and Training Center (NETC) Commander beserta beberapa staf dan kapal-kapal CTF 448 yang diwakilkan oleh BNS Shangram (Bangladesh) dan KRI DPN-365 (Indonesia).
Adapun tujuan dari diskusi yang diawali dengan paparan dari tiap-tiap komponen MTF ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan operasi dan latihan yang telah berjalan, peluang dan kendala yang dihadapi, serta konsep operasi dan latihan ke depan dihadapkan dengan perkembangan situasi kondisi yang semakin kompleks dan sangat dinamis.
Komandan KRI DPN-365 selaku Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL, Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu, S.E., D.W.C., menyampaikan bahwa dalam diskusi tersebut, Indonesia memberikan perspektifnya yaitu perlunya peningkatan interaksi antara unsur-unsur MTF dengan LAF Navy sesuai dengan yang dimandatkan oleh resolusi PBB melalui beberapa kegiatan yang meliputi Coordinated Patrol (MTF-LAF N units), Collaborated Instructor in NETC, Stage at Sea for LAFN Cadets dan Maritime Security Talk.
Perspektif tersebut perlu disampaikan dalam forum guna menunjukkan profesionalisme TNI melalui pendekatan soft-power dimana sesuai dengan visi Panglima TNI “PRIMA”, yang salah satunya adalah TNI harus profesional dalam menghadapi perkembangan situasi yang sangat kompleks dan dinamis terutama di daerah misi perairan Lebanon.
Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan sebagai prajurit Jalasena, TNI Angkatan Laut memiliki peran besar untuk membangun diplomasi dengan negara lain guna mewujudkan kerja sama dan perdamaian dunia yang dapat dirasakan oleh seluruh warga negara.(ay)