Semarang,koranpelita.com – Kepala OJK Jateng Sumarjono mengungkapkan, sepanjang tahun 2023, OJK Provinsi Jawa Tengah telah melayani 1.166 pengaduan dan permintaan informasi yang disampaikan melalui surat dan Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK).
” Dari pengaduan yang disampaikan melalui surat dan APPK, mayoritas berasal dari pengaduan sektor perbankan yang mencapai 51 persen atau 589 laporan, diikuti pengaduan sektor pembiayaan sebesar 16 persen atau 191 laporan, asuransi sebesar 4 persen atau 45 laporan, dan sisanya merupakan pengaduan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lainnya maupun non-LJK,” ungkap Sumarjono kepada Wartawan di Semarang, Kamis (29/2/2024).
Meski begitu, dalam menjalankan peran untuk mengedukasi dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat, selama tahun 2023 OJK Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan 127 kegiatan edukasi keuangan, yang menjangkau lebih dari 32.000 orang peserta yang terdiri dari berbagai kalangan di wilayah Jawa Tengah.
” Untuk melengkapi sarana edukasi dan literasi bagi masyarakat, OJK Provinsi Jawa Tengah juga telah menyediakan “Kafe Literasi”, Mini Galeri Sejarah Gedung Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah, ” ujarnya.
Oleh karena itu, masyarakat dapat memanfaatkan Cafe Literasi dan juga Mini Galeri Sejarah Gedung Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah sebagai tempat sharing dan belajar tentang keuangan, sehingga diharapkan literasi keuangan masyarakat Jawa Tengah dapat meningkat.
Terkait perkembangan Program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah, menurutnya, capaian TPAKD di Jawa Tengah sampai dengan Desember 2023 yaitu pada program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir dengan jumlah debitur sebanyak 4.437 debitur dan total realisasi penyaluran pembiayaan sebesar Rp56,62 miliar sejak Januari 2023.
“Melalui program ini diharapkan masyarakat dapat mengakses pendanaan dan terhindar dari rentenir yang menjamur di daerah,” tandasnya.(sup).