Semarang,koranpelita.com – Para pengawas pemilu di Jawa Tengah terus mengawasi distribusi logistik pemilu. Pada hari-hari ini atau di masa tenang, berbagai perlengkapan pemilu sudah digeser dari kecamatan ke kelurahan/desa maupun ke tempat pemungutan suara (TPS).
” Para pengawas pemilu di Jawa Tengah melakukan pengawasan guna memastikan distribusi logistik, yang dilakukan penyelenggara teknis pemilu sudah sesuai dengan ketentuan yang ada,” ungkap Koordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu Jateng Rofiuddin dalam keterangan tertulis, Senin (12/2/2024).
Bawaslu Jawa Tengah mengingatkan kepada KPU Jawa Tengah dan jajarannya agar profesional dalam distribusi logistik. Salah satu yang harus diantisipasi dalam distribusi logistik adalah terkait musim cuaca.
” Saat ini sedang musim hujan maka KPU Jawa Tengah dan jajarannya harus benar-benar mengantisipasi. Jangan sampai ada perlengkapan pemilu yang terkena hujan atau banjir karena berpotensi akan rusak dan tak dapat digunakan,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada KPU Jawa Tengah dan jajarannya agar distribusi logistik benar-benar tepat waktu, tepat jenis, tempat jumlah, tepat kualitas, dan tepat sasaran.
” Harus diantisipasi jangan ada logistik pemilu yang tak tepat sasaran dalam bentuk adanya kekurangan logistik. Misalnya, surat suara kurang atau surat suara tertukar antar daerah pemilihan (dapil).”
Pendirian TPS Dibuat Ruang Tertutup dan Terbuka
Meski begitu, lanjutnya, hal lain yang perlu diperhatikan adalah pendirian TPS. TPS dapat dibuat di ruang tertutup atau terbuka, tapi pertimbangkan juga kondisi cuaca. TPS tidak dibuat di dalam ruangan tempat ibadah. TPS dibuat dengan ukuran paling kurang panjang 10 meter dan lebar 8 meter atau dapat disesuaikan dengan kondisi setempat.
” TPS harus sudah selesai paling lambat 1 (satu) Hari sebelum Hari dan tanggal pemungutan suara. Tata letak TPS dengan mempertimbangkan kemudahan Pemilih dalam memberikan suara serta memperhatikan alur pemberian suara oleh Pemilih (terutama disabilitas dan kelompok rentan),” pintanya.
Dalam pengawasan logistik pemilu, Rofiudin mengatakan, Bawaslu Jawa Tengah melibatkan seluruh jajaran, dari Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Kelurahan/Desa hingga Pengawas TPS.
Sementara perlengkapan pemungutan suara terdiri dari berbagai jenis, misalnya: kotak suara, surat suara, tinta, bilik pemungutan suara, segel, alat untuk mencoblos pilihan (paku untuk mencoblos, bantalan/alas coblos dan meja dan TPS.
Ada juga dukungan perlengkapan lainnya, misalnya: sampul kertas, tanda pengenal KPPS sebanyak 7 (tujuh) buah, Petugas Ketertiban TPS sebanyak 2 (dua) buah, dan Saksi beserta tali pengikat, karet pengikat surat suara, lem/perekat, kantong plastik, bolpoin, gembok, spidol dan lain-lain.
” Bawaslu Jawa Tengah berharap, publik juga ikut berpartisipasi mengawasi logistik pemilu. Sebab, logistik pemilu sangat penting untuk mensukseskan pelaksanaan pemilu, terutama di tahapan pemungutan dan penghitungan suara,’ ujarnya.(sup)