Banjarmasin, Koranpelita.com
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang diajarkan melalui pola penataran pada era orde baru, ternyata saat ini masih mendapat tempat di hati masyarakat.
Hal itu diungkap Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Dr.H.Karlie Hanafi Kalianda, SH.MH, kepada awak media, Rabu (27/12/2023).
“Banyak hal-hal positif dari Penataran P4, seperti pengamalan dan penghayatan terhadap Pancasila yang merupakan dasar negara Republik Indonesia,” kata Karlie.
Pernyataan itu disampaikan politisi senior Partai Golkar ini, setelah sehari sebelumnya, melaksanakan Sosialisasi Pembinaan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan dengan tema Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila di Kecamatan Mekarsari, Kabupaten Barito Kuala, provinsi setempat.
Menurut Karlie masyarakat merindukan penataran P4 sebagai salah satu upaya menjaga nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia jangan tergerus zaman.
“P4 mengajarkan bahwa pancasila mengatur hakikat kehidupan berbangsa dan beragama. Semua sudah diatur dengan baik, termasuk kerukunan hidup antara umat beragama, etika, akhlak, dan sebagainya,” sebutnya.
“Hasilnya pada era itu, sangat merasakan nilai-nilai positif yang ditimbulkan, tetapi sekarang ajaran kearah itu sudah tidak terdengar, tentu saja masyarakat merindukannya,” ingat Karlie.
Adapun kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan dengan tema Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila yang dilaksanakan, Selasa (26/12/2023) di Kecamatan Mekarsari, Kabupaten Barito Kuala menghadirkan narasumber Staf Ahli DPRD Kalsel H.Puar Junaisi, S.Sos, SH,MH.
Dalam materi Puar menyampaikan empat pilar kebangsaan sebagai tiang penyangga yang kokoh agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana.
“Empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, merupakan nilai-nilai luhur yang harus dipahami seluruh masyarakat, dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat,” jelas Puar.
Ia menambahkan, empat pilar tersebut tidak memiliki kedudukan sederajat, setiap pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda.
Keempat pilar tersebut merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri kokoh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri demi tercapainya kehidupan yang merdeka, bewrsatu, berdaulat, adil dan Makmur.
Sebelumnya Karlie Hanafi yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel mengatakan, bahwa DPRD provinsinya memiliki kewajiban sebagaimana amanat Undang Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 108.
Beberapa kewajiban itu, di antaranya memegang teguh dan mengamalkan pancasila serta kewajiban untuk mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan NKRI.
Kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dihadiri Plt Camat Mekarsari, Kabupaten Barito Kuala Yan Ferdinan, para Kepala Desa se Kecamatan Mekarsari, tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta puluhan warga masyarakat lainnya.
Dalam sambutannya Plt Camat Mekarsari Yan Ferdinan menyampaikan terimakasih atas kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan.
“Alhamdulillah. Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan Pak Karlie, kembali membuka pikiran kami tentang pentingnya Pancasila, semoga ke depan makin sering kegiatan seperti ini dilaksanakan, terutama sekali untuk membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama. Sekali lagi terimakasih Pak Karlie,” ucap Yan Ferdinan. (pik).