Semarang, koranpelita.com- Pemerintah Provinsi Jateng meminta kepada KPU setempat, untuk mengantisipasi musim penghujan saat distribusi logistik Pemilu 2024 yang disampaikan jangan sampai rusak.
“Jangan sampai ini mengganggu pelaksanaan dari pemungutan suara, maka perlu mengamankan kotak suara, jangan sampai misalnya kebanjiran. Ini harus kita antisipasi,” kata Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana saat ditemui di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin, 4 Desember 2024.
Dikatakannya, mitigasi musim hujan ini perlu dilakukan untuk menghadapi pemilu 2024. Sebab saat ini, sudah memasuki tahapan kampanye. Sejalan dengan itu, pesta demokrasi harus berjalan aman dan damai dalam pemungutan suara yang akan dilakukan pada Febrauari 2024.
“Februari itu kemungkinan puncak musim penghujan. Jadi saya juga minta kepada Satlinmas memastikan keamanan kotak suara dari kehujanan atau banjir,” kata Nana.
Memasuki musim penghujan ini, Nana menambahkan, seluruh pihak untuk terus memitigasi dan memetakan daerah rawan bencana alam. Ia mengimbau kepada masyarakat yang ada di wilayah rawan bencana untuk terus memantau kondisi cuaca dan meningkatkan kewaspadaan.
“Saya harapkan masyarakat mengikuti perkiraan dari BMKG. Itu yang pertama harus kita ikuti,” kata dia.
Untuk masyarakat yang tinggalnya di daerah rawan bencana seperti banjir atau longsor, diminta untuk pindah di tempat lain sekiranya itu membahayakan.
Puncak Musim Hujan Sampai Februari
Berdasarkan perkiraan BMKG, musim penghujan ini akan mencapai puncaknya sekitar Februari 2024. Untuk itu mitigasi bencana saat memasuki musim penghujan terus dilakukan.
” Salah satunya adalah memetakan daerah yang rawan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.”
Dibeberkan dia, berbagai persiapan juga sudah dilakukan oleh Pemprov Jateng dalam mengahadapi musim penghujan. Di antaranya melakukan gelar kesiapsiagaan bencana yang dilakukan bersama BPBD, Basarnas, TNI-Polri, serta institusi lainnya beberapa waktu lalu.
“Kita pun sudah mempersiapkan, kita cek bagaimana kesiapsiagaan personel serta sarana prasarana yang ada,” jelasnya.
Meski begitu, gelar kesiapsiagaan tersebut juga untuk mengevaluasi apa saja yang sekiranya harus dilakukan dan ditingkatkan. Nana tidak ingin ketika bencana terjadi seluruh sumber daya tidak siap. Termasuk kesiapan tempat evakuasi apabila bencana terjadi.
” Pemprov Jateng, Pemerintah kabupaten/kota, maupun kecamatan akan berkolaborasi dengan instansi lainnya akan menyiapkan tempat evakuasi bila ada bencana.”
Pihaknya juga sudah melakukan evaluasi terhadap daerah-daerah yang sering terjadi bencana. Ia ingin ada solusi yang tepat agar daerah tersebut tidak menjadi langganan bencana banjir atau longsor saat musim hujan tiba. (sup)