Jakarta, koranpelita.com
Guna mengoptimalkan Tugas Pokok TNI, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono kembali merotasi jabatan strategis di lingkungan TNI. Mutasi dan promosi itu berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1324/XI/2023 tanggal 17 November 2023 tentang pemberhentian dan pemberhentian dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
“Telah menetapkan mutasi dan promosi 60 Pati TNI terdiri dari 25 Pati TNI AD, 10 Pati TNI AL dan 25 Pati TNI AU,” ujar Kapuspen TNI, Laksda TNI Julius Widjojono dalam keterangan tertulis.
Dari beberapa nama Pati yang mendapatkan promosi jabatan, salah satu Pati termuda adalah Brigadir Jenderal TNI (Mar) Citro Subono, SM dari Staf Khusus Panglima TNI menjadi Dirlitbang Pusjianstralitbang TNI.
Sosok jenderal jenius berbintang satu dari Korps Marinir ini berhasil menarik perhatian. Bagaimana tidak, ternyata sebagai seorang prajurit Marinir yang tak hanya jago dalam strategi perang, tapi juga prajurit cerdas yang punya segudang inovasi. Sebagai bukti, pada tahun 2004, Citro yang saat itu berpangkat kapten menjadi jawara dalam lomba karya cipta TNI dengan gebrakan meluncurkan prototipe JASGU (Jip Amfibi Serba Guna). JASGU terbilang rantis yang banyak dibicarakan orang, pasalnya rancang bangun dan produksinya memang hanya melibatkan SDM lokal. Tak berapa lama, selang 10 tahun kemudian, Citro Subono dengan pangkat Letnan Kolonel, kembali menciptakan sosok rantis amfibi serba guna dengan ukuran dan kapasitas lebih besar, atau layak bila disebut sebagai Truk Amfibi Serba Guna.
Saat menciptakan Truk Amfibi Serba Guna, Citro Subono adalah peneliti di Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut (Dislitbangal), dan di tahun 2020, Citro Subono yang ketika itu berpangkat Kolonel dan menjabat Komandan Resimen Bantuan Tempur 2 Marinir (Danmenbanpur 2 Mar), rupanya tak berhenti dalam penciptaan wahana amfibi. Persisnya, Citro Subono kembali merilis prototipe apa yang disebutnya sebagai Kendaraan Amfibi Serbaguna Pendarat (KASRAT). KASRAT sendiri berwujud truk dan merupakan bentuk pengembangan dari Truk Amfibi Serba Guna.
Ketika ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Senin (20/11/2023), Citro Subono menyebutkan bahwa KASRAT sejatinya dikembangkan untuk kemandirian alutsista dalam negeri secara fisik, dimana perancang dan pembuatnya adalah prajurit-prajurit Korps Marinir sehingga diharapkan ke depan akan mampu meningkatkan kualitas dan tugas unsur Angkutan Korps Marinir secara optimal.
Masih dalam kesempatan yang sama, suami dari Ny. Jenny Citro Subono ini menjelaskan tentang sosok KASRAT, dimana dapur pacu rantis amfibi disokong mesin Isuzu Elf NKR 71 4×4 dengan 125 PS 5100 cc. Untuk mendukung aktivitas amfibi, rantis ini menggunakan dua buah mesin cummins mercruiser 400 HP dan dua stem drive propeller. Dari aspek kecepatan di air, KASRAT dapat melaju 12 knots atau setara 25 km per jam. Sementara jika melaju di darat, KASRAT dapat melesat sampai kecepatan 120 km per jam.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa salah satu keunikan rantis amfibi ini terletak dari penggunaan material lambung berbahan baja. Meski baja relatif berat, namun KASRAT ini dapat melaju cukup cepat di air. Penggunaan lambung baja ini penting, mengingat dalam operasi pendaratan atau saat mengarung di sungai, rantis ini harus tahan terhadap potensi benturan dari benda keras. Misalkan saat wahana ini menabrak gelondongan kayu, atau material baja lain, bila lambung menggunakan bahan fiber pasti langsung hancur. (ay)