Nunukan, koranpelita.com
Tim SAR Gabungan TNI AL Basarnas, dan Polairud berhasil melaksanakan evakuasi dan Search and Rescue (SAR) terhadap anak buah kapal LCT Rimba Raya XV. Kapal dengan muatan tanah dan batu tersebut berlayar dari Nunukan tujuan Sungai Manggaris Kalimantan Utara yang dilaporkan tenggelam pada jam 22.30 WITA di perairan Muara Sei Menggaris, Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, pada Jumat (03/11) kemarin.
Setelah sebelumnya telah berhasil melaksanakan evakuasi terhadap 5 orang dalam keadaan selamat dari total 7 ABK kapal jenis Lancing Craft Transport yang nahas tersebut. Selanjutnya Tim Sar Gabungan yang didukung oleh penyelam TNI AL dari Mako Lanal Nunukan, Satgas Kopaska dan Satgas Marinir berhasil mengevakuasi korban meninggal dunia 1 ABK pada hari Sabtu (04/11) dan jenazah 1 ABK lainnya pada hari ini Minggu (05/11). Dengan demikian seluruh ABK LCT Rimba Raya XV telah berhasil ditemukan.
Komandan Pangkalan TNI AL Nunukan Letkol Laut (P) Handoyo menjelaskan bahwa pelaksanaan evakuasi dan SAR mengalami kendala dengan konsisi arus yang kencang dan cuaca yang terus berubah, namun berkat kerjasama yang baik dari seluruh instansi yang terlibat evakuasi terhadap ABK yang hilang saat kapal tenggelam berhasil ditemukan. Danlanal juga menghimbau kepada para pengguna laut agar selalu waspada terhadap perubahan meteorologi yang sangat dinamis di wilayah Kabupaten Nunukan serta melengkapi diri dengan alat kelengkapan keselamatan berlayar agar meminimalisir terjadinya kecelakaan laut.
“Tenggelamnya kapal tersebut terjadi pada tanggal Jumat 3 November tengah malam, pada tanggal 4 November dini hari kami menerima laporan dan segera melakukan tindak lanjut dengan melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait untuk melaksanakan SAR terhadap LCT yang tenggelam tersebut”, kata Handoyo pada Sabtu (04/11).
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali dalam beberapa kesempatan menginstruksikan seluruh jajaran TNI AL agar selalu siaga dan siap dalam merespon kedaruratan di tengah masyarakat untuk melaksanakan aksi secepatnya. Hal ini merupakan bagian dari pelaksanaan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang juga menjadi Tugas Pokok TNI.(ay)