Surabaya, koranpelita.com
Komandan Kodiklatal (Dankodiklatal) Letjen TNI Marinir Suhartono menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo dalam rangka membuka kegiatan Ijazah Kubro dan Pengukuhan Pimpinan Pusat Pagar Nusa, bertempat di Stadion Jala Krida Mandala, Bumimoro Surabaya. Minggu, (22/10/2023).
Acara yang menampilkan demonstrasi Pencak Silat dari Pendekar Pagar Nusa dari seluruh Indonesia ini juga dihadiri oleh para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, para Kepala Staf Angkatan, Ketua Umum PBNU, Gubernur Jatim beserta Wakil Walikota Surabaya, Ketua Umum Pagar Nusa, dan undangan lainnya.
Presiden RI Ir. Joko Widodo dalam acara tersebut mengucapkan selamat atas penyelenggaraan kegiatan Ijazah Kubro dan pengukuhan Pimpinan Pusat Pagar Nusa hari ini masa khidmat 2023-2028 yang bersamaan dengan peringatan Hari Santri. “Ini kita maknai sebagai warisan semangat kepada keluarga besar Pagar Nusa, karena 22 Oktober 1945 terjadi penggalan sejarah yang penting dimana Pengurus Besar PBNU menyerukan jihad untuk mempertahankan kemerdekaan, dan melawan penjajah adalah “fardhu ain” dan gugur saat berperang hukumnya adalah mati syahid,” kata Presiden RI.
Sambungnya, Fatwa ini sangat luar biasa dan kemudian kita peringati menjadi Hari Santri dimana tujuan Hari Santri ini sangat mulia yaitu, mengingat, mengenang dan meneladani perjuangan kaum santri dalam menegakkan kemerdekaan Indonesia. “Oleh karena itu, saya mengharap kepengurusan Pagar Nusa yang baru harus mengembangkan program-program yang membentengi nusantara, menjaga nusantara dari berbagai ancaman yang merusak karakter dan jatidiri bangsa kita, ” tegas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
“Saya mengajak semua yang hadir untuk meningkatkan cinta dan bangga kepada bangsa kita, dengan menjaga kedaulatan bangsa, melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya nusantara. Saya titip semoga antar perguruan pencak silat di Indonesia tidak ada yang berkelahi satu dengan yang lain, tetapi saya yakin Pagar Nusa tidak ada yang seperti itu, justru mereka harus bisa menjaga dan mendamaikan, karena kita semua adalah satu saudara atau sedulur. Persatuan yang kuat harus terus kita jaga agar semakin kuat dan tangguh melewati berbagai rintangan serta tantangan perubahan dunia yang saat ini sangat cepat,” tutur orang nomor satu di Republik Indonesia.
Usai sambutan dilaksanakan doa bersama yang dipimpin oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, yang dilanjutkan rangkaian kegiatan lainnya.(ay)