Banjarmasin, Koranpelita.com
Banyaknya level kaum buruh yang mendominasi tenaga kerja di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) jadi sorotan dan keprihatinan Komisi IV Dewan DPRD Kalsel.
Salah satu penyebabnya karena, pencari kerja yang memiliki keahlian, belum mencakupi kebutuhan untuk mengisi porsi peluang kerja yang ada diseluruh Kalsel yang berpenduduk 4,3 juta jiwa ini.
Ketua komisi membidangi kesra, pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan ini menekankan, bahwa BLK sebagai tupoksi. Karena salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas tenaga kerja itu adalah pelatihannya.
Untuk mendukung itu lanjut Lutfi, peremajaan alat praga di BLK milik pemerintah provinsi setempat yang diperuntukan untuk para siswa/sudah saatnya dilakukan.
“Ini makanya kedepannya akan kita dorong dengan perbanyak pelatihan-pelatihan,” pungkas politisi Gerinda ini.
Rapat evaluasi hari itu juga dihadiri sejumlah anggota komisi IV lainya dan instansicl terkait.
Menyikapi itu, Kadisnakertrans Provinsi Kalsel, Irfan Sayuti, menyampaikan apresiasi kepada Komisi IV dan mengatakan bahwa berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan fasilitas di dalam BLK.
“Kami berterima kasih atas inisiatif komisi IV untuk membuat perda ketengakerjaan ini. Salah satunya alokasi penganggaran tenaga kerja.Terkait wewenang, kami komitmen. Kami terus mencari terobosan-terobosan yang bisa mengoptimalkan kegiatan di BLK walaupun sekarang anggarannya masih belum ideal,” pungkas Irfan.(pik)