Semarang,koranpelita.com
Menyusul keluhan masyarakat mengenai balap liar yang terjadi di beberapa wilayah di ibu kota Jawa Tengah, Pemerintah kota Semarang segera mengambil langkah-langkah penertiban guna menciptakan kenyamanan bagi masyarakat.
“Lokasi yang sering dijumpai adanya balap liar seperti Jalan dr. Cipto, Kalibanteng, Jalan Madukoro, hingga Jalan Arteri. Di lokasi tersebut kita antisipasi dengan memasang pita kejut. Dan itu efektif,” ungkap Plt Kepala Dishub Kota Semarang Danang Kurniawan, Rabu (11/10/2023).
Danang menjelaskan, saat ini modus yang dilakukan pelaku balap liar yaitu menjadikan perempatan sebagai arena. Mereka memanfaatkan lampu rambu-rambu lalu lintas untuk penanda dimulainya balapan.
“Baru-baru ini di perempatan Bangkong. Jam sebelas malam ke atas seperti itu biasanya. Begitu lampu hijau, mulai,” terang Danang.
Karena itu, pihaknya juga akan memasang pita kejut di lokasi-lokasi baru. Pemkot Semarang melalui Dinas Perhubungan juga menyalakan lampu rambu lalu-lintas menjadi kuning sebagai tanda hati-hati di jam-jam tertentu. Dalam upaya tersebut, Pemkot Semarang juga berkolaborasi dengan Satlantas Polrestabes dalam melakukan razia dan patroli balap liar.
“Untuk masyarakat kalau ada kerumunan balap motor supaya dihindari. Tapi jangan ragu untuk melaporkannya pada kami. Bisa melalui kanal 112 (Sapa Mbak Ita) atau juga lewat aplikasi Libas milik Polrestabes. Nanti akan kita tindak bersama teman-teman Polrestabes,” ujarnya.
Meski begitu, pihaknya juga akan berkomunikasi dengan komunitas motor agar menyalurkan hobi sesuai tempatnya. Selain demi keamanan dan kenyamanan, hal tersebut perlu dilakukan agar potensi penghobi balapan bisa lebih terarah.
“Kepada komunitas motor, supaya bisa menyalurkan hobi balapan di sirkuit resmi. Nanti kita akan bantu koordinasi dengan Dinpora (Dinas Pemuda dan Olah raga) terkait ini,” tandasnya.(sup)