Banjarmasin, Koranpelita.com
Merespon laporan masyarakat, terkait adanya pencemaran udara dan air sungai barito khususnya di Kelurahan Lepasan, Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang diduga disebabkan debu batubara dari stockfile pertambangan milik “PT Talenta Bumi, Komisi III DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) berjanji akan menindaklanjutinya.
Bahkan, dalam waktu dekat ini, akan dibawa dalam rapat intenal komisi III untuk membahas masalah dugaan pencemaran yang tergolong berat ini.
“Berdasar laporan masyarakat ini saya janji akan gelar rapat di komisi III untuk membahasnya”, tegas Anggota Komisi III DPRD Kalsel, Fahrin Nizar ST MT, Senin (11/9/2023) malam.
Kemudian lanjut anggota komisi membidangi pertambangan, lingkungan hidup dan perhubungan ini akan menggelar rapat khusus bersama dinas terkait seperti dinas lingkungan hidup dan terkait lainya.
Wakil rakyat tingkat provinsi dari daerah pemilihan (dapil) Barito Kuala ini menegaskan pada kesempatan lalu sudah secara lisan menyampaikan kepihak perusahaan untuk lebih memperhatikan masalah yang sejak lama dan pernah terjadi berulang.
Nah, dalam minggu ini dirinya banyak mendapat laporan masyarakat yang juga menyertakan poto dan video tentang tentang kondisi air Sungai Barito dikawasan setempat yang terlihat sangat kotor dari debu batubara.
Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan jika berlarut-berlarut. Karena kualitas air Sungai Barito yang dekat dengan stockfile khawatir sudah terkontaminasi pencemaran yang tinggi.
“Nanti kita juga minta kepada DLH untuk melakukan uji kualitas air dan sampai dimana tingkat pencemarannya,” kata Fahrin Nizar.
Anggota komisi III DPRD Kalsel dari Fraksi PDI-P ini kembali mengingatkan kepada PT Talenta Bumi, sesegeranya berupaya meminimalisir dampak yang ada, semisal dengan memasang paranet penangkap debu dan melakukan penyemprotan batubara lebih sering lagi dibandingkan pada saat musim-musim hujan.
Sebelumnya, akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lambung Mangkurat, Setia Budhi, menilai masalah dampak debu batubara yang menyerbu pemukiman warga khususnya di Kelurahan Lepasan, Bakumpai, Barito Kuala (Batola) menjadi bukti kejadian itu terulang.
“dengan masalah yang sama dan berulang kali semestinya pihak PT Talenta Bumi melakukan antisipasi. Jika masuk musim kemarau, antisipasinya adalah membangun posko kewaspadaan dampak debu batubara tiap-tiap RT,” kata Setia Budhi
Sebagai bentuk tanggung jawab atas dampak debu batubara yang akan mengancam kesehatan warga, terutama pemukim dekat stockpile dan jetty (pelabuhan khusus) PT Talenta Bumi bisa menggandeng pihak puskesmas.
“Bahkan, puskesmas itu jelas-jelas berada di wilayah ring I daerah operasional PT Talenta Bumi, namun faktanya tidak ada langkah nyata untuk bersinergi,” ucap doktor antropolog lulusan Universitas Kebangsaan Malaysia ini.
Dengan kurangnyabkepedulian itu, maka wajar jika warga yang tekena dampak debu batubara bertanya bahkan mengambil jalan protes, ada apa dengan perusahaan kongsi PT Dana Brata Luhur, Tbk dan Perusahaan Daerah (Perseroda) Baramarta milik Pemkab Banjar tersebut. (pik)