Jakarta, koranpelita com- Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung terselenggaranya Festival Jamu Gendong Nusantara, pada 3-5 November 2023 di Pahlawan Street Center, Kota Madiun.
Festival yang diharapkan bisa memecahkan rekor MURI tersebut dengan menghadirkan seribu pedagang jamu gendong, serta bazaar dari berbagai pelaku UMKM Nusantara.
” Festival yang diselenggarakan atas kerjasama koperasi Komindo Sejahtera dengan Pemerintah Kota Madiun dan Paguyuban Rempah Rimpang serta Dewan UKM DKI Jakarta. Dalam rangka menyemarakan Hari Pahlawan dan Hari Keuangan Nasional,” ujar Bamsoet usai menerima panitia Festival Jamu Gendong Nusantara, di Jakarta, Rabu (6/9/23).
Menurut Bamsoet, jamu merupakan minuman herbal kesehatan khas Indonesia, warisan leluhur yang sangat berharga dan perlu dilestarikan. Keberadaan jamu gendong, ternyata sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Bahkan kabarnya sudah ada sejak masa kerajaan Hindu-Buddha.
” Keberadaannya telah memegang peranan penting dalam pemeliharaan kesehatan dan kebugaran sekaligus penyangga perekonomian masyarakat nusantara sejak ratusan tahun silam,” ujar Bamsoet.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, pasca pandemi Covid-19, popularitas jamu diprediksi meningkat. Karena kesadaran masyarakat semakin tergerak untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh.
“Di tahun 2019, industri jamu dan obat tradisional mampu tumbuh di atas 6 persen. Di tahun 2020 dan selanjutnya, pertumbuhannya naik tajam. Pelaku industri jamu juga semakin menjamur. Tercatat sudah lebih dari 1.200 pelaku industri jamu, sekitar 129 diantaranya masuk kategori industri obat tradisional,” jelasnya.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini menerangkan, potensi ekonomi keberlanjutan dari jamu nusantara juga sangat besar. Mengingat Indonesia memiliki lebih dari 30.000 spesies tumbuhan maupun sumber daya laut yang bisa dimanfaatkan untuk bahan olahan Jamu.
“Karenanya, pemerintah dan masyarakat perlu hadir memberikan dukungan terhadap keberadaan pedagang Jamu agar tetap eksis. Sehingga dari alam Indonesia, dikelola pelaku usaha Indonesia, agar bisa bermanfaat bagi bangsa Indonesia dan menembus pasar dunia,” pungkasnya.
Panitia yang hadir antara lain, Helena Davis, Shita, Farida, Imlahyudin, Djaka Suryadi, dan Adi Sumarna.(sup)