Teliti Model Bendung Berpori Dengan Bronjong, Abdul khamit Raih Doktor Teknik Sipil Unissula

Fakultas Tehnik Sipil Luluskan 14 Doktor

Semarang,koranpelita.com

Program Doktor Teknik Sipil Unissula mengadakan ujian terbuka promosi doktor, Rabu (16/8/2023). Mereka yang diuji adalah Abdul Khamid ST MT dan Herry Hermawan ST MT. Abdul Khamid mempresentasikan penelitiannya tentang model bendung berpori dengan bronjong untuk pengatur aliran sistem irigasi dan drainase.

Menurut Abdul Khamid sistem irigasi masih sangat mengandalkan air sungai. Sungai maupun saluran irigasi yang kurang terawat, akan terjadi pendangkalan maka jika musim penghujan tiba sungai maupun saluran irigasi sering kali terjadi luapan air yang bisa berakibat jebolnya beberapa bagian tanggul.

” Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan tanggul darurat yang tepat dan cepat agar bisa mengurangi dan mengatasi gerusan tanah akibat luapan air. Sebaliknya pada musim kemarau rata-rata tinggi muka air sungai maupun saluran irigasi mengalami penurunan hingga sulit untuk memberikan konstribusi irigasi yang dibutuhkan oleh petani guna mengairi sawah,” ujar promovendus.

Untuk itu, lanjutnya,  sangat diperlukan sebuah bendung guna menampung, menaikkan elevasi tinggi muka air dan sebagai filter air baku.

” Bendung yang tepat adalah bendung darurat multifungsi yang sewaktu-waktu bisa dilepas dan bisa dipasang kembali. Bendung darurat dan berpori biasanya dibangun pada daerah hulu dan hilir sungai atau muara,” paparnya.

Meski demikian, bendung yang menjadi salah satu komponen penting dalam sistem irigasi, harus direncanakan dan dibangun semaksimal mungkin dan mampu bertahan lama.

” Bendung berpori yang dibangun juga harus memenuhi persyaratan hidraulik yang menjadi salah satu persyaratan penting, guna menjamin umur bendung dan kemampuannya untuk menaikkan muka air yang mengalir pada saat banjir,” ujarnya

Pada keadaan bendung yang demikian, menurutnya, maka kekurungan air dapat diatasi. Stabilitas bendung adalah bentuk gambaran yang mendefinisikan bahwa bendung tersebut dalam keadaan sempurna. Dapat dimanfaatkan sebagai suatu bendung, yang ditinjau dari ketahanan bendung, menerima gaya-gaya internal dan eksternal yang dialaminya seperti, gaya guling, gaya pergeseran, keruntuhan dan gaya eksternal yang diakibatkan oleh gempa.

” Penelitian bendung berpori sebagai alternative teknologi tepat guna, merupakan langkah awal untuk pemanfaatan irigasi pada lahan pertanian di musim kemarau dan digunakan sebagai filter penangkap sediment melayang. Merupakan langkah awal menangani permasalahan pengendalian air sungai guna mengairi lahan pertanian sawah dan air baku,”ungkapnya.

Abdul Khamid lulus dalam ujian promosi doktor. Ia lulusan ke 13 di PDTS Unissula. Lulus dengan IPK 3,96. Ia merupakan dosen di Universitas Muhadi Setiabudi Kabupaten Brebes.

Urai Kemacetan 

Sementara itu, Herry Hermawan ST MT mempresentasikan penelitiannya berjudul model pengelolaan transportasi antarmoda jalan dan rel kereta api (studi kasus di wilayah Cirebon).

Jaringan transportasi saat ini masih terpaku pada dominasi satu moda saja. Kebijakan transportasi yang dianut pada masa Pemerintahan Orde Baru dimana full motorization menjadi kebijakan utama transportasi di Indonesia ternyata tidak terjaga kesinambungannya.

Kontribusi jalan sebagai backbone transportasi nasional harus segera dikurangi, kontribusi angkutan massal untuk wilayah perkotaan segera diterapkan dengan moda kereta api merupakan alternatif dalam pengembangan jaringan transportasi.

Nilai efisien yang rendah pada transportasi membuat share terhadap moda yang lain harus segera dilaksanakan dan sistem antarmoda transportasi merupakan salah satu solusi yang dapat memecahkan permasalahan transportasi nasional.

” Salah satu konsep transportasi yang relatif baru dan belum banyak ditemukan di Indonesia adalah konsep antarmoda. Jaringan antarmoda adalah salah satu konsep transportasi yang menggabungkan lebih dari satu moda dalam rangkaian rute perjalanan. Kedua jenis moda tersebut dipertemukan dalam satu interface,” ujarnya

Menurutnya, konsep antarmoda dinilai dapat memberikan efisiensi dalam sistem transportasi. Integrasi antar jaringan transportasi harus terwujud sehingga perlu diketahui karakteristik masing-masing moda transportasi yang dapat memberikan hasil optimum.

Herry Hermawan berhasil lulus dalam ujian promosi doktor. Ia lulusan ke 14 PDTS Unissula. Lulus dengan IPK 3,68. Ia merupakan dosen Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.

Ujian promosi doktor tersebut dipimpin oleh Dekan Ir Rachmat Mudiyono MT PhD. Hadir pula Ketua program PDTS Prof Dr S Imam Wahyudi DEA dan Sekretaris Program Prof Ir Pratikso MSt PhD beserta para anggota penguji.(sup)

About suparman

Check Also

Inovasi Ketahanan Pangan Kota Semarang Kembali Raih Penghargaan Tingkat Nasional

Semarang,KORANPELITA com – Inovasi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang di bidang ketahanan pangan kembali mendapatkan apresiasi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca