–Launching Program RT Smart
Semarang,koranpelita.com
Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama dengan Polrestabes Kota Semarang dan jajaran Forkopimda melaunching program RT Smart (Semarang Makin Aman, Ramah dan Tangguh) Jum’at, (18/8/2023) di halaman Balaikota Semarang.
Melalui program ini, Mbak Ita, sapaan akrab wali kota Semarang, ingin mendorong lebih banyak warga yang turut aktif mencegah terjadinya tindak kejahatan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Polrestabes Kota Semarang yang telah membantu masyarakat Kota Semarang agar tetap aman dan nyaman. Pertama, melalui aplikasi LIBAS, kemudian hari ini kita melaunching RT SMART,” ujar Mbak Ita.
Wali kota perempuan pertama di Kota Semarang tersebut menerangkan, indikator dari program RT SMART ini adalah setiap jalan dan gang harus sudah terkoneksi dengan CCTV.
Selain itu, setiap rumah harus ada minimal 1 orang yang paham dan mengerti penggunaan Kenita atau Kentongan Digital yang ada di dalam aplikasi LIBAS.
Fitur Kenita pada aplikasi LIBAS memungkinkan masyarakat untuk menginformasikan seputar kejahatan maupun non-kejahatan kepada pihak berwenang.
Meski begitu, beberapa saat yang lalu ada pembunuhan di Mugas pelakunya bisa tertangkap dalam waktu 3 jam. Yang terbaru begal payudara yang meresahkan masyarakat. Tiga hari berturut-turut di Medsos Pemkot selalu disentil masalah tersebut.
” Alhamdulillah sudah tertangkap pelakunya. Berkat penggunaan aplikasi LIBAS dan penerapan RT SMART juga,” kata Mbak Ita.
Menurutnya, kecepatan dalam mengungkap ini juga menjadi suatu pembelajaran kalau sampai terjadi bullying, kekerasan, kejahatan-kejahatan yang lain.
“Karena itu, masyarakat ini diajak untuk berani (untuk melaporkan), sehingga mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat,” imbuh Mbak Ita.
Apel Siaga Antisipasi Dampak El Nino
Launching RT Smart dilakukan bersamaan dengan Apel Siaga Antisipasi Dampak El Nino. Apel tersebut diikuti oleh berbagai OPD bersama dengan TNI-POLRI, membahas tentang kemungkinan yang terjadi akibat fenomena iklim El Nino dan kebijakan yang perlu diambil untuk menanganinya.
” Fenomena iklim El Nino memicu cuaca panas ekstrem di Indonesia pada Agustus-Oktober 2023 dan akan berlanjut hingga awal 2024.”
BMKG menyebut dampak El Nino saat musim kemarau di Indonesia dapat menyebabkan ancaman terhadap gagal panen hingga potensi kebakaran hutan dan lahan. Karena itu, masyarakat Kota Semarang dihimbau untuk tidak membuang benda yang dapat mengakibatkan kebarakan lahan (puntung rokok, bekas korek gas, dsb).
“Selain itu, masyarakat diharap waspada terhadap penyakit akibat serangan panas (heatstroke) dan segera menghubungi BPBD, untuk mendapatkan bantuan air bersih bila wilayahnya mengalami kekeringan,” pungkasnya.(sup)