Semarang,koranpelita.com
Mahasiswa USM yang saat ini sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata diminta tetap melanjutkan program urban farmin. Sebab, program itu dapat menekan pengeluaran seharai-hari sekaligus memanfaatkan pekarangan rumah.
”Program kerja KKN tahun ini sudah mulai menyebar di berbagai bidang tidak hanya pada inovasi makanan. Salah satunya melalui urban farming, dimana manfaatnya dapat menekan pengeluaran sehari-hari sekaligus memanfaatkan pekarangan rumah,” kata Wakil Rektor I USM, Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP dalam kunjungan ke Bazar mahasiswa KKN di Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Minggu (6/8/2023)
Dalam kunjungan itu, Prof Budi didampingi Wakil Rektor II USM Dr. Titin Winarti, S.Kom., M.M, Ketua LPPM USM Prof Dr Ir Mudjiastuti Handajani MT dan sejumlah dekan USM.
Prof Budi mengatakan, hasil dari urban farming sendiri juga lebih sehat tanpa tambahan bahan kimia. Dia berharap, untuk beberapa program sosialisasi urban farming tetap dilanjutkan.
”Tidak hanya saat KKN dilakukan, tapi dilakukan secara berkelanjutan. Bisa melalui online, teman-teman bisa melanjutkan sosialisasi. Program yang dilakukan sekarang dapat kembali dilanjutkan pada KKN berikutnya,” ujarnya.
Camat Banyumanik, Maryono, SH mengatakan, pihaknya berharap ke depan kegiatan serupa tetap dilaksanakan di wilayah Banyumanik. Dia memberikan apresiasi yang tinggi kepada USM atas kontribusinya terhadap masyarakat Kecamatan Tembalang dan Banyumanik.
”Kami berterima kasih kepada USM atas kepercayaannya. Kami berharap, ke depan kerja sama bagus ini bisa dilanjutkan untuk kegiatan serupa yang akan datang,” ungkapnya.
Supervisi Kecamatan Tembalang Drs Wawan Setiawan MM mengatakan, jumlah mahasiswa yang diterjunkan di Kecamatan Tembalang 284 mahasiswa yang didistribusi di 12 kelurahan. Mereka dibimbing 6 dosen pembimbing lapangan.
”Terdapat 284 program sesuai dengan prinsip ‘one student one program’ dimana setiap mahasiswa memiliki proker masing-masing. Semua program sudah terlaksana 100%. Dimana terdapat beberapa program unggulan di antaranya membangun pojok baca, sosialisasi budi daya dan pengolahan lele, urban farming tanaman hidroponik, urban farming dengan budidaya lele, pembuatan pendamping nugget sayur, lampion dari botol bekas, dll,” jelasnya.
Di akhir kunjungan, WR I USM membeli abon laos, lunpia, dawet jamur, minuman bunga telang, jamu, susu kedelai, keripik debog pisang, kain batik. (sup)