Banjarmasin, Koranpelita.com
Untuk mengantisipasi agar kejadian berdarah seperti di SMAN7 Banjarmasin, selain memperkuat pembinaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdisbud) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berencana untuk menempatkan alat metal detektor disegenap pintu masuk khususnya sekolah-sekolah di Banjarmasin.
Penyedian alat ini dinilai sangat penting untuk melacak jika ada siswa yang membawa senjata tajam, atau sejenis.
“Kami akan usulkan untuk pembelian metal detektor. Tapi akan menyesuaikan kemampuan keuangan daerah,” ujar Kadisdikbud Provinsi Kalsel, Muhammadun, usai rapat dengar pendapat bersama Komis IV DPRD Kalsel, di Banjarmasin, Rabu (2/8/2023) siang.
Saat ini metal detektor akan diprioritaskan untuk sekolah di Banjarmasin, Banjar dan Banjarbaru.
Tak hanya itu, nantinya juga akan dilengkapi CCTV, beserta operator khusus yang terus memantau.
“Jadi sumua kegiatan siswa akan terus terpantau. Ciri-ciri anak-anak bakal berkelahi akan terlihat di CCTV. Dengan demikian hal-hal yang tidak diinginkan bisa lebih dini diantisipasi,” jelasnya.
Selain itu imbuh Madun, dirinya memerintahkan kepala sekolah wajib menerapkan penggunaan kata yang baik dan benuansa kearipan lokal bagi siswa-siswi, contohnya seperti “Baiman, Bauntung, Batuah, Pintar”.
Namun, semua itu tentunya belum lengkap, karena anak didik kini tumbuh dengan pesatnya perkembangan teknologi internet yang bisa berdampak positif dan negatif terhadap kejiwaan masing-masing.
Untuk itu sekolah-sekolah juga perlu difasilitasi dengan alat deteksi dini semacam metal detektor, yqng dipastikan dapat berpungsi setiap hari.
Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, H M Lutfi Saefuddin menambahkan, untuk menjaga dampak pisikis anak, Komisi IV bersama disdikbud dan DP3A Provinsi Kalsel, sepakat satu suara tidak menyebarluaskan, kasus berdarah di SMAN7 Banjarmasin yang terjadi Senin (31/7/2023).
“Sudah cukup, ini diredam. Jangan disebarluaskan lagi. Dunia pendidikan kita di Kalsel menjadi perhatian banyak orang. Tapi diredam bukan hanya mendiamkan, tetapi kenyamanan lingkungan sekolah segera akan kita tingkatkan,” tegas Lutfi.
Menurutnya, komisi IV bersama mitra kerjanya akan tindak lanjuti hal ini ke Cyber Crime Polda Kalsel dan Komisi Penyiaran Imdonesia (KPID) agar hal ini menjadi perhatian serius guna tidak ada lagi penyebarluasan di berbagai media.(pik)