Semarang,koranpelita com
Kecelakaan kembali terjadi di palang pintu rel kereta api di perlintasan Jalan Madukoro jembatan Banjir Kanal Barat Semarang, Selasa (28/7/2024). Temperen yang terjadi pukul 19.32 WIB telah antara KA 112 Brantas relasi Pasar Senen – Blitar dengan Truk Tronton pada JPL 6 Km 1+523 petak jalan Jerakah – Semarang Poncol.
Akibat kejadian tersebut, Lokomotif KA Brantas mengalami ledakan dan kebakaran sehingga 2 jalur KA pada petak Jerakah – Semarang Poncol untuk saat ini tidak dapat dilalui.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Ixfan Hendri Wintoko menyampaikan, bahwa saat ini api yang membumbung tinggi pada lokomotif sudah berhasil dipadamkan.
” Untuk rangkaian kereta eksekutif 2 ke belakang, saat ini sudah berhasil diamankan dan ditarik mundur menuju Stasiun Jerakah,”ujarnya.
Ixvan menjelaskan, KA 112 Brantas yang membawa 626 penumpang dengan rangkaian yang terdiri dari 3 kereta kelas eksekutif, 6 kereta kelas ekonomi dan 1 kereta pembangkit.
” Untuk kondisi masinis dan asisten masinis dalam kondisi selamat, serta para penumpang tidak ada yang terluka,” paparnya.
Meski demikian, untuk perjalanan KA, sampai saat ini ada 9 perjalanan KA Penumpang yang mengalami keterlambatan yaitu KA 112 Brantas sebanyak 87 menit, KA 178 Kamandaka 66 menit, KA 199F Kaligung 80 menit, KA 111 Brantas 26 menit, KA 129 Gumarang 55 menit, KA 220 Kertajaya 27 menit, KA 20F Argo Merbabu 47 menit, KA 160 Joglosemarkerto 14 menit, dan KA 58 Brawijaya 6 menit.
Dengan kejadian ini, pihak KAI menyampaikan permohonan maaf atas adanya gangguan perjalanan KA yang terjadi.
“Kami atas nama Manajemen KAI mengucapkan permohonan maaf kepada para pelanggan karena terganggunya perjalanan dan pelayanan kereta api akibat adanya kejadian ini,” terang Ixfan.
KAI saat ini telah melakukan berbagai upaya untuk normalisasi di jalur kereta api agar perjalanan KA kembali normal.
Sementara itu, Dinas Perhubungan Kota Semarang menjelaskan, kejadian yang terjadi antara truk yang mengangkut alat berat tersebut berusaha menerobos palang pintu yang ada di perlintasan tersebut. Padahal dari arah barat sudah ada kode kereta mau lewat.
“Akibat perbuatan sopir yang tidak mengindahkan tanda tanda tersebut, akhirnya mobil yang ditumpangi mogok ditengah perlintasan, sehingga kejadian temperan tidak bisa dihindari,” ungkap seorang petugas Dishub yang berada di lokasi kejadian.
Kejadian tertemper yang terjadi di awal malam bulan suro ini, masinis dan sopir truk dalam kondisi selamat. Termasuk penumpang kereta dalam kondisi baik.
Namun dari pantauan situasi di lokasi kejadian, jalan di sepanjang Madukoro Banjirkanal Barat sempat terjadi kemacetan. Sedangkan api yang membumbung tinggi akibat ledakan tersebut sudah berhasil dipadamkan oleh petugas Damkar. (sup)