Semarang,koranpelita.com
Pemerintah Kota Semarang sigap mengambil langkah-langkah preventif untuk menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi, sesuai himbauan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang beberapa waktu yang lalu.
Meski tengah memasuki musim kemarau, belakangan ini terus terjadi hujan lebat di beberapa wilayah Jawa Tengah termasuk Kota Semarang. Bencana hidrometeorologi umumnya berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang disebabkan adanya dinamika atmosfer.
“Pengedukan-pengedukan (pengerukan) sedimen (endapan) di sungai telah dilakukan. Drainase yang ada saya lihat dalam kondisi baik. Tapi ini ada masalah sampah. Jadi kita ini mau membuat drainase sebagus apapun selama ada sampahnya ini banyak numpuk kemudian sedimennya tidak diambil ya sama saja,” ujar wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu pada Rabu, (12/7) usai mengikuti upacara Pembukaan TMMD Tahap II di Lapangan Merbau.
Menurut Mbak Ita, sapaan akrabnya, walaupun kondisi drainase di Kota Semarang sudah bagus, namun perawatannya perlu ditingkatkan. Pihaknya juga menginstruksikan UPTD Pemeliharaan Jalan dan Drainase wilayah I, wilayah II, wilayah III, dan wilayah IV Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang untuk rutin melakukan perawatan di wilayah masing-masing.
“Pemerintah Kota Semarang juga menambah alat berat seperti backhoe, truk untuk rutin melakukan pengangkatan sedimen-sedimen,” ujarnya.
Pengerukan Kali Babon
Saat ini, lanjutnya, pihaknya juga membantu pengerukan di kali-kali, termasuk Kali Babon. Ini sesuai dengan aspirasi warga yang bilang sedimen di sana sudah tinggi.
” Kali ini normalisasi Kali Tenggang, kita sudah rapat dengan Kementerian PUPR, di sana juga akan ada perbaikan,” terang Mbak Ita.
Di sisi lain, bersamaan dengan gencarnya pengerukan sungai untuk antisipasi banjir, Pemerintah Kota Semarang juga berkolaborasi dengan Kodim 0733 dan PDAM, untuk mengatasi kekeringan di wilayah Jabungan. Hal tersebut menjadi salah satu rangkaian TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II tahun 2023 yang dimulai 12 Juli hingga 10 Agustus 2023 di Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik.
“TMMD memiliki kegiatan fisik berupa betonisasi yang akan dilaksanakan di RT 3 / RW 3, rehabilitasi rumah tidak layak huni, serta pembangunan satu tandon air bersih yang sangat-sangat dibutuhkan warga Jabungan. Dan juga kegiatan non fisik yang berupa pemberdayaan masyarakat,” kata wali kota perempuan pertama di ibu kota Jawa Tengah tersebut.
Adapun kegiatan non fisik yang dimaksud mencakup pemberian bansos warga miskin dan stunting, pasar murah, sosialisasi stunting dan KB, kegiatan pemberdayaan ekonomi hingga sosialisasi bela negara. Mbak Ita berharap, melalui TMMD ini, semua pihak dapat bergotong-royong untuk mencapai solusi dari permasalahan yang ada termasuk kekeringan.
“Kami atas nama Pemerintah Kota Semarang dan keluarga besar warga Banyumanik mengucapkan terima kasih, matur nuwun kepada segenap elemen TNI khususnya Kodim 0733 yang konsisten menyelenggarakan TMMD. Kami Pemkot Semarang tentunya tidak bisa berjalan sendiri tetapi butuh bersinergi dengan TNI dan Polri,” tandasnya.(sup)