Pangkalpinang, Koranpelita.com
Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat untuk membaca, tetapi juga berperan sebagai pusat kegiatan yang beragam. Perpustakaan pun harus mampu mengembangkan diri agar dapat menjadi pusat pendidikan, pusat informasi, dan pusat rekreasi.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung dan mengembangkan perpustakaan sebagai sarana penting dalam mengakses pengetahuan,” ujar Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil usai meresmikan perluasan Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kota Pangkalpinang bersama Deputi Bidang Pengembangan Perpustakaan Perpustakaan Nasional RI Adin Bondar, pada Selasa (27/6/2023).
Perluasan yang memakan biaya Rp 4,19 miliar dari pos Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2022, diharapkan Wali Kota menjadi sentra publik baru masyarakat Pangkalpinang dalam berekreasi pengetahuan dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia.
“Saya harap keberadaan perpustakaan ini dapat menjadi instrumen pendukung dalam mewujudkan pembangunan sumber daya manusia berkualitas di Kota Beribu Senyum,” pinta Wali Kota.
Senafas dengan semangat baru perpustakaan yang baru diresmikan, Wali Kota membagikan pengalaman ketika menjabat sebagai Kepala Dinas Perpustakaan di Provinsi Sumatera Selatan. Ia berkisah bagaimana mengubah konsep perpustakaan yang tradisional menjadi tempat menarik dengan menambahkan sejumlah fasilitas modern, seperti kafe, bioskop, tempat penginapan bagi mahasiswa.
“Itu bagian yang saya lakukan dalam meningkatkan budaya baca dan literasi di Kota Pangkalpinang. Hasilnya, angka kunjungan ke perpustakaan meningkat signifikan,” jelasnya.
Sementara itu, Deputi Adin Bondar mengatakan RPJMN 2020-2024 telah menjadikan pembangunan SDM sebagai salah satu prioritas utama, yakni penguatan budaya literasi yang diperoleh melalui pembudayaan kegemaran membaca, penguatan perbukuan dan konten literasi dan perluasan akses layanan perpustakaan.
“Pembangunan SDM ini menjadi penting karena hal itu merupakan suatu komponen dalam rangka pengembangan seluruh sektor,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Adin, kebiasaan atau budaya membaca sangat berpengaruh terhadap kreatifitas dan produktifitas serta kemajuan bangsa.
“Tidak ada satupun negara di dunia ini yang kuat tanpa masyarakat memiliki kebiasaan membaca. Kegiatan membaca tidak hanya meningkatkan cognitive skill tetapi dapat meningkatkan kreativitas dan produktivitas individu,” tegasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu menyampaikan literasi merupakan modal sosial yang penting bagi individu agar tidak terpengaruh oleh berita hoaks dan dapat menganalisa secara mendalam sebelum mengambil kesimpulan.
“Perpustakaan yang dibangun di Pangkalpinang akan menjadi cikal bakal literasi bagi masyarakat setempat dan juga masyarakat di Bangka Belitung pada umumnya,” katanya.
Perpustakaan tidak boleh dipandang sebelah mata, karena tanpa perpustakaan seseorang tidak dapat menyelesaikan jenjang pendidikannya. Suganda menjelaskan tingkat partisipasi pendidikan di Provinsi Bangka Belitung masih tergolong rendah. Rata-rata penduduk hanya tamatan SMP kelas 2.
“Akibat rendahnya literasi, berdampak pada berbagai aspek kehidupan, seperti masalah stunting. Pencegahan stunting bisa dilakukan salah satunya dengan memperbaiki kualitas literasi,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Maulan mengukuhkan Bunda Literasi Kecamatan dan Tim Penggerak Literasi Kota Pangkalpinang. Selain itu, dilakukan penyerahan piagam penghargaan perpustakaan sekolah terbaik kota, sekaligus soft launching buku antologi puisi berjudul Srikandi karya Bunda Literasi Kota Pangkalpinang. (Vin)