Jakarta, Koranpelita.com
Yayasan Swastisvarna dengan Ketua Dewan Pembinanya Susianty Kawira menggelar peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2023 di Gedung MTH Square, di Kawasan Cawang, Jakarta Timur, dengan menghadirkan Tokoh Lansia Panutan, Prof Dr Haryono Suyono, penerima Svarna Award, Ully H Rusady, Duta Lansia, Paramitha Rusady dan beberapa pimpinan organisasi yang bergerak di bidang Lansia serta undangan lainnya. Acara ini dipadukan dengan pengukuhan Ketua Yayasan Swastisvarna yang baru, Dr Ataswarin Oetopo, MPd. Jum’at (09/06/2023).
Ibu Susi panggilan abrab Ketua Dewa Pembina Yayasan Swastisvarna, dalam sambutannya mengatakan, bahwa Lansia Indonesia harus sehat, bahagia, mandiri dan bermartabat. Banyak orang yang bertanya, bagaimana bahagia itu, bagi saya kesusahan, kesedihan, kesulitan bukan untuk berbagi, tetapi untuk menjadi pelajaran hidup bagi kita. Kalau mau jadi bahagia itu gampang, saya setiap hari bangun tidur saya berdoa, bersyukur, katanya.
Selanjutnya ia menyampaikan, hari ini saya masih ada nafas, sampai detik ini bisa bertemu Prof Haryono di sini dan setiap pagi saya ucapin, yang penting saya salamin semuanya. Bahwa saya masih bisa menyapa hari ini, bersyukur saja. Maksudnya saya bahagia sudah bisa sampai hari ini ada. Tidak ada dalam mimpi saya untuk menjadi seorang konglomerat atau apa, yang penting saya berbagi, itu saya merasa saya bahagia.
Kalau di mana-mana kehadiran saya itu ada artinya, kalau saya hanya datang ke satu tempat atau pergi shopping mall atau ke mana aja itu biasa, semuanya bisa melaksanakan. Saya ke tempat semacam ke luar negeri untuk urusan Gong Perdamaian, mungkin orang tidak ada yang percaya. Selama sebulan saya di keliling Eropa hanya pakai uang 10 juta, itu artinya apa, itu merupakan salah satu kebahagiaan buat saya.
Saya disambut di mana-mana, dilayani bukan ingin dihormati luar biasa tidak, tetapi itulah saya merasa bahagia di situ, tambahnya. Ibu Susi menyampaikan resep bahagia, menurutnya apa yang hati kita nikmati atau hati kita pikirkan dengan enjoy, bahagia, itulah yang saya maksud bahagia.
Kebahagiaan itu bukan hanya saya punya Mercedes Bens atau punya rumah di Simpruk, punya apa, bukan itu, bagi saya itu sudah ngalami semua, sampai saya tinggal di sini, saya tetap merasa bahagia. Itulah kebahagiaan, kebahagian itu dari hati, jadi seperti saya punya buku judulnya Sang Penakluk.
Penakluk melakukan kehidupan kita, itu semua kembali ke kita, saya mau Happy, saya bangun tidur sudah Happy, menyanyi, menyapa, berdoa segala sukacita. Saya rasanya kalau mau dibikin susah, ya susah terus pikiran mulai dari pagi, susah ya ke bawa terus.
Nah, itulah energi yang kita tanamkan, mulai dari matahari terbit, mulai dari mata kita terbuka bangun tidur, saya sudah merasa bahagia kalau bisa menyapa, imbuhnya.
Berdoa selalu dilakukan, diakhir sambutannya ia menceritakan, saya setiap hari selalu berdoa, Tuhan kalau besok saya masih diberi kesempatan hidup, berikanlah hari-hari yang terbaik buat saya. Jadi tidak pernah saya lewatkan hari-hari tanpa berdoa, walaupun sendirian. Itulah yang saya jalankan, itulah kehidupan yang saya rasakan, saya nikmatin, enjoy di hari tua saya, pungkasnya.(Mdp)