Jakarta, Koranpelita.com
Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong, Papua Barat, Dr Rustamadji, MSi didamping Dr Waskito Aji SP, M.Or berkunjung ke kampus Universitas Trilogi di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan untuk bersilaturahmi dengan Ketua Dewan Pembina Yayasan Pengembangan Pendidikan Indonesia Jakarta (YPPIJ), Prof Dr Haryono Suyono dan Rektor Universitas Trilogi, Prof Dr Pramono Hari Adi, MS. Turut hadir dalam pertemuan itu, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Dr Dendi Anggi Gumilang, SE, MM, Kaprodi PAUD, Rossi Iskandar, SPd, MPd dan Dosen Pascasarjana Universitas Satyagama, Dr Mulyono D Prawiro. Selasa (06/06/2023).
Seusai pertemuan silaturahmi, Rektor UNIMUDA menjelaskan kepada awak media bahwa pertemuannya dengan prof Dr Haryono Suyono merupakan pertemuan yang menyenangkan, dirinya menyampaikan, beliau adalah seorang tokoh masa lalu dan masa sekarang, jadi beliau banyak ilmu, banyak inspirasi yang dihasilkan. Setelah kami bertemu dengan beliau, saya terkesan pada saat beliau menjabat sebagai Kepala BKKBN, Menteri Kependudukan serta Menko Kesra dan Taskin.
Awalnya itu beliau sangat energik dan alhamdulillah sampai detik ini juga, beliau masih energik dalam pemikirannya, soal fisik karena usianya kita sangat maklumi, tetapi pemikirannya masih sangat brilian. Nah, itu tentu akan menginspirasi kami untuk kita bisa berbuat di tanah Papua, jelasnya.
Dr Rustamadji menambahkan, kami datang ke Universitas Trilogi ini juga mempertemukan dua lembaga, dan hasil diskusi kita hari ini nanti akan dilembagakan. Kami sadar betul kalau dua lembaga bertemu pasti ada kelebihan dan kekurangan.
Nah, apabila kita bisa memanfaatkan sinergi itu tentu akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Apalagi kami Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong, dari kawasan Papua. Kami dari Sorong, Papua Barat tentu banyak sekali hal-hal yang menarik dan unik, yang kalau kita tidak ketemu langsung dan nanti dari pihak Universitas Trilogi tidak ada kegiatan di sana mungkin masih tertutup dengan berita-berita yang kadang-kadang menyesatkan. Di sana sesungguhnya menyenangkan, kami di sana tertawa-tertawa, di sini katanya sedih semua, ini biasanya karena ada berita-berita yang mungkin framing-nya lain, sehingga merugikan Tanah Papua, merugikan Indonesia, Nah, ini kita harus luruskanlah, paparnya.
Lebih lanjut ia menceritakan, di Tanah Papua itu menyenangkan, di sana menggembirakan, saya bersyukur dengan adanya kami berdiskusi dengan Bapak Rektor Universitas Trilogi, dengan Prof Dr Haryono Suyono ini banyak inspirasi yang saya selalu sampaikan kepada tim, kalau ada inspirasi, ada gagasan, ada keputusan jangan ada jeda untuk membumikannya. Jadi kami tidak boleh ada jeda, kalau ada jeda biasanya makin lama makin hilang, makin lupa. Ini mumpung masih baru, tidak boleh ada jeda.
Jadi kami nanti akan bawa apa yang kami dapatkan dari sini, apalagi alhamdulillah ada juga mahasiswa tahun lalu yang mengikuti pertukaran mahasiswa Merdeka ke UNIMUDA Sorong dan tahun ini juga ada. Rupanya sebelum kami secara formal melakukan Kerjasama atau MoU, sudah ada sebenarnya, sudah ada sinergi melalui kegiatan mahasiswa, imbuhnya.
Rektor UNIMUDA berharap, di sana untuk SDM masih perlu ditingkatkan khususnya untuk tenaga doktor, untuk itu kami sangat mengharapkan nanti bila ada teman-teman yang sudah bergelar doktor, khususnya alumni Universitas Satyagama Jakarta untuk bergabung bersama kami di sana. Kami akan membuka Program Magister dan bagi yang berminat, nanti kita akan bisa memfasilitasi, nanti bisa berhubungan dengan saya, apa-apa hak dan kewajibannya dan saya harus pastikan bahwa di Papua itu menyenangkan.
Buktinya, saya 51 tahun lebih tinggal di Tanah Papua dan sampai saat ini saya tidak pernah merencanakan pindah ke tempat yang lain, sampai kalau saya ditanya, apa suka duka selama di tanah Papua, saya cari-cari dukanya ini susah juga, ini lebih baik saya harus katakan saya ada 1001 suka tanpa duka di sana. Nah ini tentu akan lebih menyehatkan kita, karena sebuah peristiwa mungkin orang lain menganggap duka, kalau kita pandai menyikapi itu juga menjadi suka, harapannya.
Dr Rustamadji menyampaikan juga, bahwa kalau kita bersinergi yang akan membawa manfaat untuk Tanah Papua itu nilainya plus, dibanding kita sama-sama melakukan hal sama di tempat yang lain.
Minimal kita merawat NKRI, minimal kita menjaga, minimal kita betul-betul kita memperjuangkan bahwa Tanah Papua itu adalah Indonesia yang menyenangkan, sehingga saudara-saudara kita dari tempat lain jangan menganggap asing, di sana juga menyenangkan dan di sana juga kita bisa betul-betul hidup yang bagus, yang nyaman.
Tantangan-tantangan itu biasa, kalau ditanya bagaimana tantangan-tantangan di sana, saya selalu sikapi positif, kalau datang tantangan-tantangan yang hebat, sesungguhnya itu adalah training dari Allah yang sedang diberikan kepada kita, sehingga kita akan menjadi naik kelas, positif juga kan, tidak ada seorang atlet yang hebat tanpa training yang hebat, pungkasnya.(Mdp)