Jakarta, koranpelita.com
Pangkalan TNI AL Pulau Rote menjemput 12 nelayan yang merupakan ABK dari KM. Tanjung Jaya 03 dan KM. Marisa Indah yang sebelumnya tenggelam diterpa badai pada tanggal 19 Mei 2023 di Perbatasan Perairan Indonesia-Australia. Penjemputan ini TNI AL bekerja sama dengan Bakamla RI serta Australia Border Force (ABF), Rabu (24/5).
Sebelumnya 2 kapal nelayan tersebut terkena cuaca buruk pada tanggal 19 Mei 2023 hingga mengakibatkan 1 kapal terdampar KM. Marisa Indah dengan 4 ABK dan 1 kapal karam KM. Tanjung Jaya 03 dengan 8 ABK di dekat Tanjung Bougenville, Australia.
Hingga akhirnya ke 12 Abk kapal tersebut ditemukan oleh Australian Border Force (ABF) dan dievakuasi oleh HMAS ADV Cape Otway – 314. JRCC Australia atas nama Pemerintah Australia meminta pertemuan dan ekspatriasi ke 12 nelayan tersebut dengan Kapal Pemerintah Indonesia yaitu KN. Pulau Nipah (Bakamla RI) di perairan perbatasan RI – Australia pada koordinat 10° 48′ 00″ S – 123° 49′ 00″ T, selanjutnya dijemput oleh Team Pangkalan TNI AL Pulau Rote dipimpin oleh Letda Lamek untuk menuju ke perairan Papela, Rote Timur pada koordinat 10° 34′ 50.36″ S -123° 30′ 16″ T.
Setibanya di dermaga Papela Kecamatan Rote Timur, ke 12 nelayan tersebut disambut oleh Komandan Pangkalan TNI AL Pulau Rote Letkol Mar Nikodemus Balla, didampingi oleh Kepala Pos SAR Wilker Rote Ndao Bapak Aditya Utama. Selanjutnya menuju Pos TNI AL Papela untuk dilaksanakannya pengarahan dan pengecekan kesehatan oleh ke-12 nelayan serta dinyatakan sehat.
Komandan Pangkalan TNI AL Pulau Rote Letkol Mar Nikodemus Balla, juga menghimbau kepada masyarakat nelayan untuk tidak melaut apabila sedang terjadi cuaca buruk. Senada dengan itu, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menekankan kepada seluruh jajaran TNI AL untuk merespon cepat kondisi kedaruratan khususnya yang dialami oleh masyarakat. “Prajurit Jalasena harus senantiasa menjaga kesiapsiagaan, terlebih saat masyarakat membutuhkan kehadiran unsur maupun personel TNI AL”, tandas Kasal.(ay)