Jakarta,Koranpelita.com
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) kembali menggelar Inkubator Literasi Pustaka Nasional (ILPN) tahun 2023. Sekretaris Utama Perpusnas, Ofy Sofiana, mengatakan pemberdayaan masyarakat melalui menulis dan konten kearifan lokal menjadi dua kata kunciyang melatari penyelenggaraan ILPN.
“Kegiatan yang diinisiasi Kelompok Kerja Penerbitan melalui Perpusnas Press ini, memandang dunia penerbitan kurang berpihak pada tema kearifan lokal,” ungkapnya dalam ILPN 2023 dengan tema Berdaya dengan Menulis untuk Menggali Kearifan Lokal yang diselenggarakan secara hibrida pada Selasa (23/5/2023).
Dia menjelaskan, masyarakat di daerah perlu didukung dan didorong kapasitasnya dalam bidang penulisan sehingga gagasan dan pemikiran tentang isu-isu kearifan lokal, dapat dibukukukan, diterbitkan dan didiseminasikan sebagai bagian dari khazanah ilmu pengetahuan.
“Dengan kegiatan inkubator literasi ini akan melahirkan buku-buku baru dan penulis baru yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia,” jelasnya.
Hadirnya ILPN, lanjutnya, telah memberikan dampak baik secara personal kepada penulis maupun untuk masyarakat. Dampak berkelanjutan dapat dirasakan penulis setelah mengikuti proses inkubasi yang diterapkan dalam kegiatan ILPN.
“Salah satu indikator keberhasilan program adalah keberlanjutan. Dalam tiga tahun penyelenggaraan, ILPN telah mengedepankan kerja kolaboratif dengan berbagai stakeholder yang memiliki visi sama yakni memberdayakan masyarakat melalui menulis sekaligus menghasilkan buku berbasis kearifan lokal,” lanjutnya.
Dalam sesi talkshow, Ketua Umum PP Forum TBM Nero Taopik Abdilah mengapresiasi hadirnya ILPN yang telah menciptakan ruang kolaborasi dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menulis dan dibukukan hasil tulisannya.
“Di tingkat pengurus pusat Forum TBM, ada 17 orang yang mengikuti. Mungkin itu pengalaman pertama mereka menulis dan dicetak hasil tulisannya menjadi buku. Karenanya, saya pikir ini bagus untuk terus dilanjutkan,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Pengurus Inti Forum TBM Provinsi Nusa Tenggara Timur, Gusti Rikarno. Menurutnya, literasi dapat didefinisikan sebagai sebuah jembatan antara aksi dan narasi, jembatan antara teks dan konteks. Dan di Provinsi NTT, proses tersebut akan terus dibangun.
“Dengan kegiatan inkubator literasi sebenarnya kita sedang menguatkan jembatan bernama literasi itu agar apa yang tertulis itu terhubung dengan yang terjadi di antara teks dan konteks itu,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bangka Selatan, Sumadi, menceritakan pihaknya berkolaborasi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bangka Selatan untuk mengadakan kegiatan literasi.
“Ternyata sangat menarik dan bakat terpendam dari penulis Bangka Selatan ini muncul. Dengan adanya inkubator literasi ini dapat dikenalkan kepada masyarakat terutama di Bangka Selatan bahwa sudah banyak penulis Bangka Selatan yang menghasilkan karya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sumadi mengatakan dinas perpustakaan dan kearsipan juga memiliki anggaran untuk menerbitkan karya-karya dari masyarakat Bangka Selatan. Saat ini, sudah ada lima judul buku yang diterbitkan hasil kerjasama dengan PWI.
CEO Indonesia Writers Inc, Wien Muldian mengatakan, program ILPN merupakan bentuk fasilitasi masyarakat untuk dapat terlibat membangun pengetahuan bersama di perpustakaan. “Sebuah terobosan kelembagaan perpustakaan yang diniatkan untuk mendekatkan perpustakaan dan masyarakat,” katanya.
15 judul buku ILPN
Dalam kesempatan yang sama juga diluncurkan 15 judul buku ILPN tahun 2022, yang merupakan hasil dari ILPN di 15 lokus pada 2022. Kelima belas buku tersebut yakni Desa Wisata Bali Unik dan Otentik karya dari penulis ILPN Bali, Merawat Tradisi Merekam Jejak Budaya Osing Kemiren karya dari penulis ILPN Jember, Jalan Tengah Kopi Pengaron karya dari penulis ILPN Kalimantan Selatan.
Alur Mahakam karya dari penulis ILPN Kalimantan Timur, Kulon Progo Pintu Gerbang Istimewa karya dari penulis ILPN Kulon Progo, Meneropong Borobudur Dalam Era Digital karya dari penulis ILPN Magelang.
Pelangi di Natuna hasil karya dari penulis ILPN Natuna, Mengakarkan Literasi Memerdekakan Generasi karya dari penulis ILPN Nusa Tenggara Timur, Kenali Pangkepmu karya dari penulis ILPN Pangkep, Penguatan Literasi di Bumi Papua Barat karya dari penulis ILPN Papua Barat.
Merawat Tradisi Jawa dengan Literasi karya dari penulis ILPN Semarang dan Solo Raya, Yang Tak Lekang Digerus Zaman karya penulis ILPN Sumatera Barat, Dari Entikong menyambangi Heidelberg Tiba di Temam karya penulis ILPN Sumatera Selatan, Santri Penggerak Literasi Bangsa dari Kota Santri Untuk Indonesia karya penulis ILPN Tasikmalaya, Dongeng Anak Indonesia karya penulis ILPN TBM Pusat.
Pada tahun ini, ILPN memasuki tahun keempat. Kegiatan ILPN akan diselenggarakan di 20 lokus yakni Bangka Selatan, Jember, Kalimantan Selatan, Sibolga, Bombana, Ciamis, Humbang Hasundutan, Magetan, Maluku Utara, Mojokerto, Riau, Sulawesi Selatan, Tanjung Pinang, Wonogiri, Gunung Kidul, Balikpapan, Papua, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Lampung. (Vin)