Semarang,koranpelita.com
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono mengingatkan, seluruh prajurit dan PNS untuk tidak berbuat tindakan yang dapat mencoreng nama baik TNI, khususnya melukai hati rakyat.
Pernyataan tersebut diucapkan Kakudam IV/Diponegoro Kolonel CKu Sonni Denni Sumolang dalam mewakili Pangdam IV)Dipinegoro saat memimpin Upacara Bendera 17-an di Lapangan Makodam. Rabu (17/5/2023).
Pangdam dalam membacakan sambutan Kasad, sebelumnya pada pelaksanaan KTT ASEAN 2023 di Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kakudam mengatakan, Indonesia telah sukses menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan event tersebut. Dimana pada pelaksanaannya tidak terlepas dari sinergi antar institusi untuk melaksanakan pengamanan VVIP.
“Meskipun Kodam IV/Diponegoro tidak terlibat langsung, namun hal tersebut menjadi bukti bahwa sinergi antar institusi merupakan salah satu kunci utama dalam keberhasilan pelaksanaan tugas,”uar Kakudam.
Selain itu, lanjutnya, melalui kebijakan kebijakan TNI AD dalam mendukung berbagai program Pemerintah dibidang sosial kemasyarakatan memberikan kontribusi yang positif, dengan menempatkan TNI sebagai institusi yang paling dipercaya oleh masyarakat.
Meskipun banyak tugas yang berhasil diemban dengan baik, namun demikian masih ada kekurangan yang harus segera diperbaiki, diantaranya meningkatkan kualitas Prajurit hingga pelanggaran yang dilakukan oleh oknum personel TNI AD yang dapat merusak citra TNI.
“Berbagai permasalahan tersebut harus menjadi koreksi kita bersama dan harus segera diperbaiki agar tidak terulang di masa mendatang,”ujarnya.
Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei mendatang, Kakudam mengharapkan, kiranya momentum tersebut menjadi pembangkit semangat kepada seluruh Prajurit dan PNS untuk lebih baik lagi dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada Bangsa dan Negara Indonesia.
Selanjutnya memasuki tahun politik, Kakudam menegaskan, kepada seluruh jajaran untuk terus memegang teguh komitmen netralitas dan menjadi penengah dalam polarisasi masyarakat.
“Kita harus menjadi penyejuk suasana dan menjadi katalisator serta pemersatu dari semua lapisan masyarakat. Jangan ada Prajurit TNI AD yang terjebak dalam politik praktis dan terseret oleh kepentingan-kepentingan pribadi, kelompok maupun golongan tertentu,” tegas Kakudam.(sup)