Semarang,koranpelita.com
Sebanyak 10 mahasiswa Universitas Semarang (USM) mengikuti Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tingkat Jawa Tengah 2023 pada 2 Mei 2023 di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Kegiatan ini diikuti oleh pelajar mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Sebagai Pembina upacara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ketua Dema USM, Ricco Sukma Anggara mengatakan, mahasiswa USM yang menjadi delegasi antara lain Ricco Sukma Anggara, Arief Pangestu, Farrel Jeremy H, Donny Afriyandi, Michael Keyven Pranata, Indah Yuliana, Amaliyah Wahyuningsih, Erna, Vicki Utami, Ivana Deuxiani Nindraputri.
”Upacara hari ini membuat saya bersemangat untuk terus mengenyam pendidikan setinggi-tingginya agar cita-cita saya tercapai,” ungkap Ricco.
Dalam amanatnya, Ganjar mengatakan, pihaknya akan menambah pendirian SMA dan SMK di wilayah kecamatan yang belum memiliki sekolah lanjutan. Pendidikan bisa menjadi panglima yang membawa Indonesia menjadi negara adidaya.
”Tadi kami sampaikan, yang pertama akses pendidikan harus semakin banyak, makin merata, dan mereka yang tidak mampu harus dibantu negara,” ujar Ganjar.
Gubernur Jateng dua periode itu menuturkan, banyak cara yang bisa diupayakan untuk mewujudkan itu. Baik secara konvensional, maupun modern dengan memanfaatkan teknologi.
Jateng Punya Brida
”Riset sekarang mesti lebih dalam lagi, apalagi yang perguruan tinggi kita sudah punya BRIN, Jawa Tengah punya BRIDA. Maka, kolaborasi ini kita pakai untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang tidak tuntas dan harus lebih cepat,” katanya.
Di sisi lain, Ganjar juga menekankan agar pendidikan budi pekerti tidak ditinggalkan. Selain itu, juga penting untuk menanamkan budaya integritas sejak dini.
”Sehingga mereka mengerti mana baik ,mana buruk, dan bagaimana harus menjaganya. Ya termasuk hormat sama orang tua, cinta pada bangsa dan negara. Itu sesuatu yang hari ini ingin kami sampaikan dalam Hari Pendidikan,” tegasnya.
Ganjar berharap, Jawa Tengah akan terus melahirkan program revolusioner di bidang pendidikan. Misalnya, kebijakan sekolah gratis, sekolah virtual, hingga SMK Jateng diharapkan bisa dipertahankan, bahkan dikembangkan.
”Kami harapkan menjadi pondasi ya, ketika kemudian sekolah negeri sudah bisa tidak berbayar. Maka, kami harapkan mereka yang tidak mampu bisa punya akses,” katanya.
Ganjar mengatakan, pendidikan menjadi cara efektif untuk berinvestasi. Melalui pendidikan, kata Ganjar, bisa mendorong pengentasan kemiskinan di lingkungan terdekat.
”Dan dia akan membantu keluarganya menyelesaikan kemiskinannya. Ini menurut saya yang hari ini mau kami extent. Termasuk 17 kecamatan yang masih belum ada SMA/SMK Negeri, akan kami coba terus garap. Dan dunia swasta itu banyak loh yang ingin membantu. Maka tinggal kami mencoba mengkoordinasikan agar bisa jauh lebih cepat,” tandasnya. (sup)