Banjarmasin, Koranpelita.com
Wakil rakyat di DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) optimis Bank Kalsel mampu memenuhi Modal Inti Minimun (MIM) sebesar Rp 3 triliun yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2024 mendatang.
Pasalnya, upaya pemenuhan modal inti yang dilakukan manajemen Bank Kalsel selama ini sudah sangat progresif atau menunjukan kemajuan.
“Soal modal inti Bank Kalsel ini aman. Karena dari 13 kabupaten/kota, hanya sisa satu kabupaten yang belum merampungkan penambahan penyertaan modalnya,” ujar Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo, di Banjarmasin, Rabu (29/3/2023).
Satu Kabupaten yang tersisa itu, sudah menyediakan anggarannya, namun masih memproses payung hukumnya untuk dirampungkan. Sehingga dalam waktu dekat sudah selesai.
Karena itu komisi membidangi ekonomi dan keuangan ini merasa lega dan sangat mengapresiasi kinerja bank pemerintah itu selama ini.
“Kita di komisi II sudah lega dan mengapresiasi kinerja Bank Kalsel”, sebut politisi dari Fraksi PDI-P ini.
Seperti diketahui, Dalam laporan kinerja tahunan yang disampaikan Plt Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin, ke Komisi II DPRD beberapa pekan tadi yaitu, secara umum Bank Kalsel terus mencatatkan kinerja positifnya pada tahn 2022, meskipun dipengaruhi keadaan ekonomi yang tidak menentu, akibat pandemi COVID-19.
Langkah-langkah strategis yang telah ditetapkan Bank Kalsel terbukti berhasil memberikan hasil positif terhadap kinerja.
Capaian kinerja Bank Kalsel berhasil menutup tahun 2022 dengan posisi aset per 31 Desember 2022 sebesar Rp 21,35 triliun, mampu tumbuh sebesar 29,17% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp16,53 triliun (yoy).
Meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK), l per 31 Desember 2022 mampu mencatatkan sebesar Rp16,98 triliun atau tumbuh 26,55% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp13,42 triliun (yoy).
Untuk Kredit dan Pembiayaan, terdapat pertumbuhan yang positf, dimana pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp11,11 triliun meningkat menjadi Rp13,74 triliun, atau tumbuh 23,64%.
Hal ini merupakan akumulasi dari pencapaian dari sisi produktif, komersial dan korporat, konsumtif, serta UMKM.
Kredit produktif menghasilkan catatan sebesar Rp7,03 triliun ditahun 2022, meningkat 40,51% dibandingkan tahun 2021, yakni Rp5,01 triliun, dimana kredit modal kerja mencatatkan nilai sebesar Rp2,56 triliun. Sedangkan kredit investasi sebesar Rp4,47 triliun.
Di sisi kredit komersial dan korporat, berhasil mencatat pertumbuhan sebesar 38,18% dimana pada tahun 2021 mencatatkan sebesar Rp4,27 triliun menjadi sebesar Rp5,91 triliun di tahun 2022.
Selain itu, kredit konsumtif, per 31 Desember 2022 mencatatkan nilai sebesar Rp6,70 triliun, tumbuh 9,80% dari tahun sebelumnya yakni Rp6,11 triliun.
Sedangkan untuk Kredit UMKM, mencatatkan hasil yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2021 membukukan sebesar Rp730 miliar, di tahun 2022 menjadi Rp1,12 triliun, atau tumbuh 54,12%.
Keberhasilan strategi yang dijalankan, ditunjukkan pula dalam bentuk efektifitas kinerja, dimana Bank Kalsel telah berhasil menekan biaya-biaya yang timbul sesuai dengan skala prioritas yang dibutuhkan perusahaan.
Strategi yang dibangun, berhasil memberikan dampak efektif dalam kinerja kami, dimana per 31 Desember 2022 dan mampu mencatat BOPO sebesar 80,82%, masih jauh di bawah batas yang ditetapkan oleh regulator.
Hal ini berdampak pada pencapaian Laba (setelah pajak) yang berhasil mencatatkan sebesar Rp 236,27 miliar lebih tinggi dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp219,25 miliar (yoy) atau tumbuh sebesar 7,76%”.
Upaya pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) yang ditetapkan regulator sebesar Rp3 triliun per 31 Desember 2024, menunjukkan progress yang positif, dimana per 31 Desember 2022 mencatatkan Modal Inti sebesar Rp2,31 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,99 triliun (yoy).
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Pemegang Saham, Gubernur dan Bupati/Wali Kota se-Kalimantan Selatan serta DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Kalsel, khususnya Komisi II, yang senantiasa memberikan dukungan, khususnya dalam upaya pemenuhan kewajiban yang ditetapkan regulator. Terima kasih juga kepada seluruh nasabah setia serta masyarakat Kalimantan Selatan yang mempercayakan Bank Kalsel sebagai penyedia layanan keuangan” papar Fachrudin saat itu (pik)