Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Pelibatan Swasta dalam Pengerjaan Proyek Infrastruktur Negara

Jakarta,koranpelita.com

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong pemerintah agar pengerjaan berbagai proyek infrastruktur seperti jalan tol dan lainnya, tidak hanya fokus dikerjakan oleh BUMN. Melainkan juga bisa langsung dikerjasamakan dengan pihak swasta.

“Hal ini dilakukan untuk menghindari kasus seperti BUMN Istaka Karya yang menyebabkan kebangkrutan dan penderitaan para pengusaha rekanan BUMN itu, setelah dinyatakan pailit pada 12 Juli 2022 oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat serta dibubarkan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2023,” ujar Bamsoet usai menerima Persatuan Korban Istaka Karya, di Jakarta, Kamis (23/3/23).

Menurutnya, Istaka Karya masih memiliki banyak hutang kepada mitra kerjanya dan lepas tangan. Sehingga menyebabkan para pengusaha tersebut tidak saja gulung tikar, tapi aset anggunan bank seperti rumah, tanah, peralatan berat, gedung kantor terancam disita bank.

” Ada juga yang meninggal dalam memperjuangkan haknya kepada Istaka Karya, karena stress. Karena itu, alangkah lebih bagus jika kedepannya, pengerjaan proyek infrastruktur dikerjakan langsung oleh swasta, sehingga bisa memangkas birokrasi dan meminimalisir terjadinya moral hazard,” ujar Bamsoet.

Ketua DPR RI ke-20  ini menjelaskan, sebagaimana disampaikan Persatuan Korban Istaka Karya yang menaungi sekitar 600 perusahaan mitra kerja Istaka Karya, Istaka Karya masih memiliki hutang sekitar Rp 1,1 triliun kepada mereka.

Hutang tersebut antara lain dalam proyek pembangunan jalan Tol Sedyatmo sebagai akses menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta, yang belum dibayar Istaka Karya sejak tahun 2011, pengerjaan tol Bawean – Semarang serta berbagai proyek Istaka Karya lainnya.

Kasus Istaka Karya Menjadi Titik Balik

“Kasus Istaka Karya tersebut harus menjadi titik balik bagi pemerintah untuk membenahi tata kelola BUMN. Jangan sampai BUMN yang mengerjakan berbagai proyek infrastruktur, maupun BUMN di berbagai bidang lainnya, mengalami nasib serupa. Pada akhirnya justru merugikan perekonomian dan dunia usaha masyarakat,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum FKPPI ini menerangkan, rencana masuknya peran swasta pada pengerjaan berbagai infrastruktur, sebetulnya telah disampaikan Presiden Jokowi pada rapat terbatas Juli 2016 lalu yang menegaskan, untuk menggerakkan roda perekonomian nasional dalam pembangunan infrastruktur, tidak bisa sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah sendiri.

” Perlu keterlibatan swasta. Bahkan di negara-negara lain di dunia, rata-rata swasta berperan antara 22 persen dan yang tertinggi sampai 40 persen,” kata Presiden waktu itu.

Selain menjadi kontraktor, lanjut Bamsoet, swasta juga bisa berperan sebagai investor proyek infrastruktur melalui pembiayaan investasi non-anggaran pemerintah. Keterlibatan swasta sangat penting, mengingat tidak sepenuhnya APBN/APBD bisa memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur.

“Sebagaimana juga disampaikan Kementerian Keuangan, dalam RPJMN 2020-2024 total kebutuhan dana untuk penyediaan infrastruktur mencapai Rp 6.445 triliun. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam APBN/APBD hanya bisa menyediakan dana sebesar Rp 2.385 triliun. Sementara BUMN/BUMD hanya mampu menyediakan dana sebesar Rp. 1.353 triliun. Karena itu, sisanya diharapkan dapat dipenuhi dari badan usaha swasta sebesar Rp. 2.707 triliun,” pungkas Bamsoet.

Persatuan Korban Istaka Karya yang hadir antara lain, Andy Simanjuntak, Wanto Suriyanto, Bambang Susilo, M.Yudan dan Zoliman.(sup)

About suparman

Check Also

Sidang Paripurna Akhir Masa Jabatan MPR 2019-2024: Bamsoet, Apresiasi Kiprah Anggota Dalam Menjaga Stabilitas Poitik dan Perjuangkan Kepentingan Rakyat

JAKARTA,KORANPELITA- Ketua MPR RI ke-16 Bambang Soesatyo menuturkan masa bakti MPR RI periode 2019-2024 merupakan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca