Jakarta,Koranpelita.com
Jelang bulan Ramadan 1444 H, Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) siapkan program bertajuk ‘Bukti Nyata Kebaikan’, guna mengokohkan peran sentral Laznas BMH dalam kiprah dakwah dan pendidikan, utamanya di titik titik perdalaman NKRI.
‘Bukti Nyata Kebaikan’ menjadi tema Ramadhan 1444 H yang Laznas BMH usung. Hal ini karena dua alasan utama. Pertama, pada tahun 2022 bersama Laznas BMH umat Islam telah hadirkan berbagai banyak kebaikan, meski kala itu suasana pandemi masih menyelimutii .
Kedua, tahun 2023 sekalipun pandemi telah pergi namun Indonesia masuk ancaman resesi yang banyak menjadikan ekonomi sebagai negara dalam kondisi lesu, bahkan mungkin gelap.
“Dalam kondisi inilah Bukti Nyata Kebaikan’ yang telah ditolehkan secara sinergi dan kolaborasi pada tahun 2022 dan tahun tahun sebelumnya penting menjadi kesabaran, spirit dan gerakan kolaboratif untuk mengisi tahun 2023 dengan kebaikan yang lebih kongkret, lebih luas dan lebih berkelanjutan,” ujar Direktur Utama BMH, Supendi, dalam Public Expose Ramadan 2023, Kamis, (16/3/2023).
Dijelaskanya, fenomena menarik ketika pandemi, bukannya menurun, justru penghimpunan zakat bahkan mengalami kenaikan yang signifikan. Masyarakat berlomba-lomba untuk memberikan bantuan dan uluran tangan.
“Termasuk lembaga amil zakat, dalam masa pandemi, justru mengalami penghimpunan signifikan. Amanah kebaikan dari umat disalurkan kepada yang berhak menerimanya,” kata Supendi.
Diakui Supendi kehadiran BMH yang sudah tersebar di 34 provinsi dengan 118 kantor layanan di Indonesia akan memudahkan para muzzaki untuk menyampaikan zakat, infaq dan sodakohnya melalui BMH. Terlebih saat ini BMH tidak hanya membuka saluran ZIS secara konvensional tetapi juga menggunakan aplikasi digital.
Menurutnya luasnya jaringan ini bukan semata-mata kepentingan himpunan. Perluasan jaringan BMH merupakan bagian dari upaya bagaimana keberkahan kebaikan zakat bisa menyentuh, bisa menjangkau para mustahik di berbagai pelosok Nusantara.
Dengan segala kemudahan dan perluasan jaringan pembayaran ZIS BMH, Supedi optimis bahwa BMH akan terus bertumbuh. “Insyaallah, kami targetkan pertumbuhan 12 persen atau 315 miliar dari tahun sebelumnya,” lanjutnya.
BMH sendiri kata Ketua Pengurus Laznas BMH, Firman ZA, memiliki core program BMH pada dakwah dan pendidikan dengan 4 program utama yaitu dakwah, pendidikan, ekonomi dan sosial kemanusiaan.
Dari catatan BMH, tahun lalu, lembaga ini telah berhasil mendistribusikan dana Rp235 miliar kepada 1.177.804 mustahik atau penerima manfaat melalui empat program. Rinciannya 442.607 penerima manfaat dalam program dakwah, 201.680 penerima manfaat di sektor pendidikan, kemudian sebanyak 11.124 penerima manfaat di bidang ekonomi, dan sebanyak 52.393 dalam sosial kemanusiaan.
“Laznas BMH dalam menjalankan programnya, selalu bekerjasama dengan pihak lain seperti pemerintah, swasta maupun masyarakat,” jelasnya.
Apresiasi datang dari Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama (Kemenag), Tarmizi Tohor, yang sangat mendukung program-program kebaikan tersebut.
Tarmiizi Tohor meminta agar dalam program-programnya, Laznas BMH lebih mengutamakan pada program yang membawa perubahan perilaku masyarakat penerima zakat terutama program yang bersifat produktif. Pemberian paket sembako tidak dilarang karena itu menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar mustahik.
Namun kita ingin bagaimana zakat ini bisa mengentaskan kemiskinan, dan jumlah orang miskis berkurang,” katanya.
Tarmizi juga mengingatkan agar sebelum menyerahkan zakat kepada mustahik, BMH melakukan croscek jangan sampai salah sasaran. “Semiskin apapun orang yang mau kita bantu, tolong crosscek di lapangan. Jangan sampai kita salah ksih zakat. Misalnya ternyata si penerima adalah seorang teroris” himbaunya. (Vin)