Semarang,koranpelita.com
Upaya mewujudkan Kota Semarang sebagai salah satu destinasi wisata reliji, terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang. Dalam rangka itu, Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meresmikan pemugaran kompleks makam Kyai Haji Soleh Darat, di TPU Bergota.
Menurut wali kota yang akrab disapa mbak Ita, pemugaran dilakukan sebagai upaya agar peziarah merasa nyaman dan khusyuk saat berdoa di kompleks pemakaman Kyai Haji Sholeh Darat.
“Misi kami ke depan akan menjadikan Kompleks Mbah Sholeh Darat sebagai destinasi wisata religi. Sehingga fasilitas-fasilitas pendukung yang lain akan kami bangun,” terang wali kota perempuan pertama di Kota Semarang, Jumat (10/3/203).
Menurutnya, sebagai orang Islam kita merasa bangga bahwa ada aulia di Kota Semarang, yang menjadi guru dari tokoh-tokoh besar Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah juga R. A. Kartini pernah mengaji di Mbah Kyai Sholeh Darat.
” Beliau adalah tokoh yang menjadi panutan bagi warga Kota Semarang,” ujar Mbak Ita.
Oleh karena itu, lanjutnya, sebagai pekerjaan rumah yang harus diselesaikan adalah masalah parkir.
” Karena selama ini banyak peziarah tidak hanya dari dalam kota tapi luar Kota Semarang, luar provinsi, bahkan mungkin luar pulau,” imbuhnya.
Mbak Ita menjelaskan, pemugaran ini telah lama direncanakan bahkan saat Hendrar Prihadi masih menjabat sebagai Wali kota Semarang. Pihaknya berharap, pemugaran ini akan meningkatkan kunjungan wisata religi di ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu.
“Pemugaran ini adalah program peninggalan Pak Hendi yang sebelum pemugaran ini selesai beliau diangkat menjadi Kepala LKPP RI,” pungkas Mbak Ita.
Sementara itu, Rois Suriyah PC NU Kota Semarang dalam kesempatan tersebut, KH Hanif Ismail mengatakan dipugarnya kompleks makam ulama legendaris Kota Semarang ini, akan membuat nyaman para peziarah yang datang.
“Semoga dengan dipugarnya kompleks makam seluas setengah hektar ini membuat para peziarah nyaman dan khusyuk dalam berdoa mendoakan Mbah Sholeh Darat dan berdoa untuk kebaikan peziarah sendiri,” ujarnya saat peresmian.
Meski demikian, yang terpenting adalah jangan hanya kompleks makamnya saja yang kita pelihara. ” Pemikiran dan ajaran-ajarannya pula harus kita rawat,” tandasnya.(sup)