Merauke, koranpelita.com
TNI AL terus mengerahkan unsur-unsurnya untuk mencari KM Vivie Rae II yang mengalami mati mesin di perairan Arafuru. Komando Armada III menerima laporan dari Lantamal XI Merauke setelah mendapatkan informasi dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kantor SAR) Kelas B Merauke, Minggu (05/03/23).
Setelah menerima informasi tersebut, Komando Armada III langsung mengirimkan Pesawat Udara Patroli Maritim TNI Angkatan Laut CN 235-220 MPA P-8304 dan KRI Tarakan 905 untuk bergabung dengan Tim SAR Gabungan sebagai upaya mencari kapal yang sedang mengalami kerusakan mesin dan dilaporkan belum diketahui posisinya.
Tidak membutuhkan waktu lama, Pesud Patmar CN 235-220 MPA P-8304, berhasil menemukan posisi KM Vivie Rae II dengan kondisi terapung di Perairan Laut Arafuru dan berhasil berkomunikasi, dari komunikasi antar pesawat dengan kapal tersebut dapat diketahui ABK kapal sebanyak 6 (enam) orang WNA dalam keadaan sehat, kebutuhan makanan yang ada di kapal masih mencukupi, kapal mengalami kerusakan mesin dan menunggu evakuasi. Saat ini KRI Tarakan 905 yang bertolak dari Lantamal IX Ambon bergerak menuju posisi MV Vivie Rae II untuk melaksanakan evakuasi, ditarik menuju Lantamal XI Merauke.
Kronolgis kejadian bermula saat KM Vivie Rae II bergerak dari Marshall Island pada 26 Februari 2023 menuju Sorong, dan pada 2 Maret 2023 mengalami kerusakan mesin, selanjutnya kapten kapal segera menghubungi kantor perwakilannya yang berada di Bali untuk meminta bantuan guna penarikan kapal KM Vivie Rae II tersebut. Berdasar penelusuran posisi kejadian berada di perairan sebelah selatan Pulau Komoran berjarak sekitar 150 mil (300 kilometer) dari pelabuhan Merauke.
Agen kapal menyampaikan bahwa seluruh penumpang yakni Jean Pierre van Wyngaard (Afrika Selatan/35 tahun), Taylor Marie Loehrer (USA/31 tahun), Shahinaz Al Sibahi Alarnaout (United Kingdom/35 tahun), J-Dean Shane Van Der Westhuisen (Afrika Selatan/31 tahun), Matthew Robert Gyorffy (kanada/30 tahun) dan Olivia Di Velice (Kanada/31 tahun) dalam keadaan sehat dan meminta bantuan agar kapal tersebut ditarik ke dermaga terdekat.
Dalam berbagai kesempatan, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali telah menginstruksikan jajarannya agar unsur-unsur TNI AL selalu siaga dan siap dalam merespon segala kedaruratan di masyarakat untuk melaksanakan aksi secepatnya dalam hitungan jam, bersinergi dengan instansi kementerian dan lembaga terkait untuk pencapaian tugas secara optimal.(ay)