Jakarta,Koranpelita.com
Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) menyelenggarakan kegiatan Polimedia Open House di Gedung Pusgiwa Polimedia (9/2/2023). Kegiatan yang dihadiri oleh 100 guru BK se-DKI Jakarta ini bertemakan “Kenal Polimedia Lebih Dekat” dengan bertujuan untuk sosialisasi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru SNBP, SNBT, dan Mandiri.
Direktur Polimedia Dr. Tipri Rose Kartika, S.E, M.E, (foto : ist)
Selain digelar secara luring, kegiatan Open House juga disiarkan langsung melalui kanal Youtube Polimedia TV untuk memudahkan guru BK lain mengikuti kegiatan tersebut. Di DKI Jakarta sendiri ada sekitar 1.600 guru BK SMA dan 600 guru BK SMK.
Direktur Polimedia Dr. Tipri Rose Kartika, S.E, M.E, menyambut langsung para guru BK ini. Kehadiran guru BK ini penting, mengingat di tangan guru BK inilah potensi-potensi anak didik tergali lebih dalam. Salah satunya, tentu potensi di industri kreatif.
“Acara ini merupakan ruang untuk kita berkenalan dan memperpanjang silaturahmi sebagai upaya dapat bersinergi satu sama lain,” tegas Tipri.
Lanjut Tipri menjelaskan bahwa di tahun ini daya tampung sebanyak 2048 dengan kuota berbeda pada masing-masing jalur. “Tahun 2023 daya tampung sebanyak 2048 dengan kuota berbeda di masing-masing jalur, yaitu jalur SNBP 40,0 persen , jalur SNBT 50,0 persen, dan jalur Mandiri sebanyak 10,0 persen,” tegas Tipri.
Sementara untuk jalur mandir memang Polimedia mengalokasikan lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 30 persen. Alasannya, selain jalur mandiri relative lebih mahal biaya yang harus ditanggung mahasiswa, seleksi melalui SNBMP dan SNMBT memungkinkan Polimedia memperoleh calon mahasiswa yang lebih bekualitas dan kredibel.
“Ini artinya kami memang sudah siap untuk berkompetisi dengan universitas. Kami berharap nantinya tidak ada lagi politeknik menjadi pilihan kedua dalam penerimaan mahasiswa baru,” tegasnya
Empat alasan utama
Lebih lanjut Tipri menjelaskan bahwa setidaknya ada empat alasan utama mengapa Polimedia dapat menjadi pilihan tepat dalam melanjutkan pendidikan tinggi. Pertama bahwa Polimedia merupakan perguruan tinggi negeri yang berorientasi pada industri kreatif kekinian yang banyak dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri. Semua program studi yang dibuka, berdasarkan studi kebutuhan kerja industri kreatif.
Kedua, kurikulum terdiri atas 70 persen praktik dan 30 persen teori. Ini memungkinkan mahasiswa memiliki skill atau ketrampilan yang benar-benar paripurna.
Ketiga, kurikulum disusun dengan melibatkan dunia usaha dunia industri (DUDI). Bahkan pengajarnya pun melibatkan dosen-dosen praktisi dari dunia usaha dunia industri.
Dan keempat, perkuliahan di Polimedia berbasis produksi dan wirausaha. “Metode pembelajaran bukan hanya dikelas saja tapi project base learning,” tambah Tipri.
Foto bersama 100 Guru BK seDKI Jakarta, Sosialisasikan SNBP, SNBT, dan Mandiri (foto : ist).
Adapun pilihan program studi yang ada di Polimedia, terdiri atas sarjana terapan Diploma 4 dan Diploma 3 atau ahli madya. Untuk sarjana terapan terdapat prodi desain mode, animasi, teknologi permainan, teknologi rekayasa multimedia, pengeloaan perhoetlan, serta film dan televisi. Sedang untuk ahli madya atau D3 terdiri atas Teknik grafika, Teknik kemasan, pemeliharaan mesin, desain grafis, penerbitan, fotografi, perkilanan, penyiaran dan seni kuliner
“Kami optimis bahwa Polimedia akan mendapatkan input calon mahasiswa yang benar-benar berkualitas mengingat semua program studi yang dibuka merupakan jurusan yang paling disukai oleh anak-anak zaman now. “Industri kreatif menjadi tren anak muda, dan itu bisa diperoleh di Polimedia,” ujarnya.
Sekretaris Eksekutif SNPMB 2023 Bekti Cahyo Hidayanto, menjelaskan, Polimedia menjadi satu-satunya perguruan tinggi vokasi yang mensyaratkan portofolio dalam system seleksi penerimaan mahasiswa baru. Tahun-tahun sebelumnya, portofolio ini memiliki persentase penilaian 50 persen dari total keseluruhan penilaian calon mahasiswa. “Ini perlu dipahami bahwa calon mahasiswa tidak boleh asal-asalan dalam membuat portofolio mengingat bobot nilainya yang besar,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini Bekti juga menyampaikan bahwa tahun ini sistem penerimaan mahasiswa baru masih sama dengan tahun lalu.
“Untuk tahun ini jalur penerimaan mahasiswa baru memiliki tiga jalur yaitu menggunakan jalur prestasi atau SNBP, menggunakan nilai UTBK atau SNBT, dan seleksi Mandiri yang merupakan wewenang mutlak dari masing-masing PTN. Untuk diterima dan tidak diterima pun tergantung petinggi perguruan tingginya, ” kata Bekti.
Bekti juga menjelaskan bahwa para siswa harus menjaga keamanan dengan tidak memposting hal-hal yang bersifat pribadi di media sosial. “Kami ingatkan para siswa agar tidak mengumbar KTM atau pun sertifikat karena rawan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” sambung Bekti.
Pada kesempatan yang sama, Ketua MGBK DKI Jakarta, Ester menyampaikan bahwa dirinya sangat mengapresiasi kegiatan Open House ini karena merupakan ilmu bagi para guru BK untuk mendapatkan informasi kepada peserta didik terkait proses penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi.
“Kami menyampaikan kepada anak didik kami untuk menggunakan kesempatan lewat vokasi. Karena kami lihat anak-anak kami sangat senang dengan praktik-praktik yang dilakukan selama dibangku kuliah, ” kata Ester.
Ester menilai bahwa Open House yang digelar Polimedia dengan mengundang guru-guru BK di DKI Jakarta adalah langkah tepat mengenalkan Polimedia kepada calon mahasiswa.
Di DKI Jakarta sendiri lanjut Ester, ada guru BK SMA sekitar 1600, guru BK SMK 600. Guru BK kata Ester menjadi orang yang paling banyak bersentuhan dengan masalah peminatan siswa, sejak anak baru masuk SMA/SMK hingga proses pendaftaran ke perguruan tinggi. Terlebih proses seleksi mahasiswa baru akan segera dimulai.
“Kami berharap guru BK yang sudah mengetahui informasi ini bisa membagikan kepada guru BK lain, juga kepada siswa utamanya. Apalagi dalam system seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur undangan atau prestasi, kuota yang disediakan sampai 40 persen. Ini peluangnya cukup besar,” katanya. (Vin)