Jakarta, koranpelita.com
“Bagi negara kepulauan besar seperti Indonesia, kekuatan armada laut yang tangguh bukanlah sebuah kemewahan, tetapi kebutuhan mutlak untuk menegakkan kedaulatan dan hukum di seluruh penjuru teritori dan yurisdiksi.” Demikian diungkapkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali saat acara serah terima dan pengukuhan pesawat udara serta helikopter latih milik TNI Angkatan Laut (TNI AL) di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (19/01).
Sejumlah Alutsista kembali menambah kekuatan udara TNI AL di bawah Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) yaitu satu unit helikopter latih Single Engine Bell-505, tiga unit pesawat latih Piper Archer, dan satu unit pesawat CN 235-220 MPA akan memperkokoh satuan yang dikenal sebagai Rajawali Laut.
Lebih lanjut menurut Kasal, dalam menyelenggarakan operasi laut yang efektif, unsur udara memiliki peran yang sangat vital, yaitu sebagai kepanjangan mata dan tangan dari armada kapal perang. “Dengan memanfaatkan keunggulan yang dimiliki berupa kemampuan dalam hal kecepatan dan manuver akan memberikan efek yang menguntungkan bagi pelaksanaan operasi,” kata Kasal.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali telah menempatkan pemenuhan kebutuhan Alutsista sebagai Program Prioritas dengan memfokuskan diri untuk mencapai kekuatan yang siap dioperasionalkan dalam bentuk kesiagaan dan kesiapan yang tinggi. Alutsista yang siap dioperasionalkan dan siap digelar sesuai kebutuhan operasi. Pemenuhan tersebut juga didukung dengan modernisasi sesuai perkembangan teknologi.
Termasuk di dalamnya kekuatan udara sebagai imbas dari semakin kompleks dan bervariasinya bentuk-bentuk kerawanan yang dapat mengancam kedaulatan negara yang merupakan dampak dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat.
Disisi lain, membangun kemampuan tempur TNI AL yang tangguh, juga diperlukan pengawak yang militan dan profesional. Pembangunan alutsista dan Sumber Daya Manusia (SDM) senantiasa berjalan beriringan, oleh karena itu diperlukan integrasi antar keduanya. “Pesawat dan heli latih mempunyai nilai penting dalam keselarasan antara pembangunan Alutsista dan personel pengawaknya,” tegas Kasal.(ay)