Surabaya, koranpelita.com
Direktur Doktrin (Dirdok) Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) Laksamana Pertama TNI May Frangky Pasuna Sihombing, CHRMP mewakili Dankodiklatal Letnan Jenderal TNI Marinir Suhartono, menghadiri Acara Puncak Peringatan Hari Armada Republik Indonesia Tahun 2022 di Koarmada II dengan Inspektur Upacara Kepala Staf Koarmada II Laksamana Pertama TNI Andi Abdul Aziz, S.H.,M.M di Dermaga Madura, Ujung, Surabaya, Senin (05/12).
Hadir dalam peringatan tersebut, Danlantamal V Surabaya, Danpasmar II, Dankoopskasel, Kadispsial, Dan STTAL serta Para Komandan Satuan dan KRI Jajaran Koarmada II. Selain itu, hadir pula Danrem 084/BJ serta Wadan Pusdikhanudnas.
Peringatan Hari Armada yang mengusung tema, “Komando Armada RI Siap Mengawal Samudera Nusantara untuk mendukung Indonesia Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat” dilaksanakan bersamaan dengan relokasi Mako Koarmada I yang semula berkedudukan di Jakarta ke Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Inspektur Upacara, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan bahwa situasi dunia dan kawasan yang bergerak sangat dinamis mengharuskan TNI AL untuk terus membangun dan menata kekuatan agar dapat merespons setiap ancaman terhadap Kedaulatan Negara dan Keamanan Laut Nusantara secara Cepat, Tepat dan Efektif. Penataan organisasi perlu dilakukan, baik validasi organisasi maupun relokasi, dengan prinsip Keterpaduan dan Efektifitas Komando Pengendali, serta penyebaran distribusi kekuatan.
Hal ini selaras dengan Geografi Indonesia yang menuntut kekuatan Armada RI di seluruh penjuru Nusantara, khususnya di Daerah-daerah Rawan dan Corong-corong Strategis. Oleh karena itu, melalui pemindahan Mako Koarmada I dan Satuan Jajaran TNI AL akan meningkatkan mobilitas dan mempercepat waktu reaksi pengerahan kekuatan kapanpun dan dimanapun dibutuhkan. “Kita semua patut merasa bangga, karena selama pengabdiannya, Koarmada RI telah tumbuh dan berkembang serta menunjukkan Jati Diri sebagai Elemen Utama Pertahanan Negara di laut,” ujar Kasal Laksamana TNI Yudo Margono.
Lebih lanjut Kasal mengatakan bahwa Kapal-kapal Perang Republik Indonesia sebagai bagian dari Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT), menjadi kekuatan yang diandalkan dalam membentengi Samudera Nusantara. Kepercayaan dan amanat tersebut, harus terus kita jaga dan pegang teguh, diikuti dengan tekad untuk meningkatkan Profesionalisme Pengawak Alutsista agar terwujud sistem SSAT yang ditakuti Lawan dan disegani oleh Kawan.
Sejarah Hari Armada dimulai pada awal periode Perang Kemerdekaan. Saat itu, kekuatan Armada masih berupa kapal-kapal kayu dan perahu dengan persenjataan yang sangat sederhana.
Dalam masa penugasan mempertahankan Kemerdekaan Armada Rl telah berhasil melaksanakan berbagai Operasi di Laut. Dengan kekuatan yang ada ini, Armada Rl telah berperan dalam penumpasan berbagai pemberontakan di Tanah Air, seperti pemberontakan Andi Azis, RMS, DI/TII dan PRRI Permesta. Selanjutnya kekuatan laut sebagai suatu Armada berdasarkan *Surat Keputusan Kasal No A 4/2/10 tanggal 14 September 1959* dikukuhkan menjadi Komando Armada RI Pertama yang diresmikan tanggal 5 Desember 1959.(ay)