Semarang,koranpelita.com
Untuk menumbuhkan kecintaan terhadap kereta api, perusahaan BUMN ini menciptakan Film Strangers With Memories, yang melukiskan begitu indahnya pelayanan PT KAI terhadap transportasi angkutan massal di era kemajuan teknologi berbeda dengan yang terdahulu dalam pelayanan kepada masyarakat.
Pembuatan film ini merupakan suatu yang baru di KAI, sehingga KAI perlu menggelar road show agar masyarakat lebih dekat .
Film disutradarai Fajar Nugros menceritakan tentang trasportasi khususnya tentang PT Kereta Api Indonesia (KAI Persero) dan KAI Commuter ini Minggu (13/11/2022) malam tayang dalam acara road show KAI di Paragon Mall Jalan Pemuda.
Fajar Nugros menjelaskan, semua yang diungkap benar-benar terjadi di lapangan, KAI commuter punya layanan yang baik. Apalagi Film Strangers With Memories memotret perjalanan kereta api kelas ekonomi yang memberikan pelayanan prima.
‘Kalau naik kereta yang kelas ekonomi saja baik pelayanannya, apalagi untuk kereta kelas eksekutif,” kata Fajar Nugros, saat roadshow film Strangers With Memories di Paragon City, Mall Semarang, Minggu malam.
Fajar Nugros mengaku, telah melakukan riset selama tiga bulan naik turun kereta api keliling Jawa, melakukan wawancara dengan sejumlah pengguna sebelum membuat film Strangers With Memories.
Menurutnya, dunia per-keretaapian bukan hal baru, mengingat sang ayah Fajar merupakan juga dulunya adalah karyawan PT KAI. ”Saya ingin menunjukkan, bagaimana wajah kereta api yang sekarang ini berbeda dari yang terdahulu,” jelasnya.
Film omnibus atau gabungan film-film pendek berjudul Strangers With Memories ini merupakan garapan PT KAI yang notabenya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan diproduksi IDN Pictures.
Film ini menggambarkan cerita di balik layar perjalanan kereta api. Kisah yang terjadi pada pelayanan kereta api dan melibatkan sejumlah pemeran, termasuk di dalamnya adalah pegawai PT KAI sendiri.
EVP Corporate Secretary PT KAI, Asdo Artriviyanto di sela road show mengatakan, produksi film tersebut juga dalam rangka HUT ke 77 tahun KAI pada akhir September lalu serta menyemarakkan G20 dimana KAI ingin menumbuhkan kecintaan dengan transportasi massal kereta api yang ramah energi.
Asdo Artriviyanto menilai, tidak hanya mempromosikan film dari KAI dan KAI Commuter saja, kegiatan roadshow juga singgah di sejumlah starsiun untuk memberikan bantuan diantaranya di Stasiun Bandung, Yogyarakrat, Gambir, Surabaya Gubeng, dan Semarang Tawang.
Sedangkan penayangan film adalah di Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang dan Surabaya serta berakhir di Jakarta. “Kami juga melakukan program TJSL (tanggung jawab sosial dan lingkungan) dengan membagikan bantuan di sejumlah kota dengan total Rp 640.000.000,” jelasnya.
Direktur Utama KAI Commuter Roppiq Luthfi Azhar mengatakan, film ini mengajarkan kepada pengguna jasa, para millenials untuk memiliki rasa empati, saling peduli dan menghargai serta membantu sesama baik di dalam commuterline atau stasiun.
“KAI ingin menumbuhkan kecintaan dengan transportasi massal kereta api yang ramah energi bagi masyarakat,” jelasnya.(sup)