Jakarta,koranpelita com
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gerakan Jalan Lurus (GJL) Riyanta SH, resmi menyerahkan bendera pataka kepada Mandataris Koordinator Wilayah GJL DKI Jakarta, Bogor Raya, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) Jansen Leo Siagian di Auditorium Gedung F Lantai 4 BPSDM Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2022).
Penyerahan bendera pataka GJL ini berlangsung dalam kegiatan deklarasi GJL Se- Jabodetabek yang sekaligus memperingati Hari Pahlawan 10 November 2022. Melalui deklarasi ini pertanda bahwa kepengurusan GJL se-Jabodetabek telah dinyatakan siap untuk melebarkan panji-panji GJL di masing-masing wilayah tersebut.
Riyanta mengatakan, sudah jadi kewajiban bagi seluruh kader GJL agar berkontribusi nyata melakukan perubahan dan perbaikan positif dalam upaya mendukung kinerja pemerintahan.
Selain itu, capaian kinerja dan program prioritas pembangunan nasional, bahkan integritas penyelenggara negara harus terus dikawal oleh kader GJL agar mereka sungguh-sungguh bekerja memberikan pelayanan publik yang lebih baik bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
“Kawal terus integritas penyelenggara negara yang masih berprilaku koruptif, maraknya mafia hukum dan peradilan, mafia tanah, judi online, narkoba dan praktik-praktik mafia lainnya yang marak terjadi saat ini,” ujar Riyanta disambut gemuruh tepuk tangan oleh para hadirin.
Anggota Komisi II DPR- RI dari Fraksi PDI-P berharap, kepada seluruh pengurus dan anggota GJL agar mampu menjadi garda terdepan dalam mendorong suatu perubahan berarti bagi kemajuan pembangunan, ekonomi dan kesejahteraan rakyat kecil.
Riyanta yang juga Ketua Umum Gerakan Anti Mafia Tanah Republik Indonesia (Gamat RI) ini mengingatkan pentingnya kesiagaan kader GJL dalam menjaga kerukunan antar umat beragama, persatuan dan kesatuan, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Ideologi Pancasila, Kebhinekaan Tunggal Ika, dan UUD 1945 harus terus dijaga. Jangan sampai kita lengah terhadap aksi-aksi kelompok pemecah belah bangsa dan negara, serta ancaman ideologi asing yang merongrong kedaulatan Republik Indonesia,” tuturnya.
Meski demikian, lanjutnya, seluruh kader GJL harus memiliki peranan besar dalam menerjemahkan persoalan-persoalan kebangsaan. Terutama hal pelayanan publik, kesenjangan ekonomi dan kesejahteraan, serta tindakan diskriminatif terhadap rakyat kecil.
“GJL menolak keras prilaku penyelenggara negara yang koruptif, yang menyimpang dari tugas pokok dan kewajibannya, dan tidak membangun rasa keadilan terhadap persoalan rakyat berdasarkan tindakan sewenang-wenang,” ujarnya.
Dia menegaskan, setelah deklarasi GJL Se-Jabodetabek dan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2022 ini, diharapkan akan menanamkan kader-kader GJL yang kuat dan mumpuni sebagai obor penerang, suri teladan, punya empati rasa kepedulian dan kemanusiaan yang kuat bagi kebutuhan masyarakat di Tanah Air.
Seperti diketahui kegiatan deklarasi GJL Se-Jabodetabek ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2022 agar dapat menumbuhkan semangat yang besar dan cinta tanah air bagi seluruh kader GJL yang hadir.
Turut hadir sejumlah tokoh masyarakat, pejabat dan penyelenggara negara antara lain; perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta para undangan kehormatan lainnya.(sup)